"Jika benar akan ku perjuangkan. Jika itu salah, apakah aku harus mundur?"
~~~
Malam hari nya, Fiony sedang membaca beberapa koleksi novelnya. Hati nya merasa gelisah padahal baru membaca beberapa lebar saja.
Dari pada terus bertengkar dengan pikirannya, Fiony memutuskan untuk menghubungi seseorang.
To Zee :
Ini nomor aku yang baru. Kamu ada waktu? Aku tunggu di minimarket pertama kali kita ketemu.Siapa lagi kalau bukan Zee yang dihubungi gadis itu. Syukurnya Fiony memiliki nomor cadangan dan mencatat nomor Zee di salah satu novel favorit nya.
"Mau kemana kamu?" tanya Celine berdiri tepat dibelakang Fiony yang sedang membuka pintu rumah itu.
Pergerakan Fiony terhenti, Ia pun berbalik badan.
"Mau kemana?" tanya Celine lagi dengan tangan satunya memegangi hp dan satunya lagi berkacak pinggang.
"Fiony mau ke minimarket, Mah. Cemilan di kamar Fio udah habis semua." balas nya yang sedikit tenang agar tidak dicurigai.
"Bukannya ini waktu kamu buat belajar? Suruh Bi Ikom aja lah." Celine lanjut memainkan hpnya karena ada pekerjaannya yang belum terselesaikan.
Fiony menggelengkan kepalanya, "Jangan Mah. Kasian Bi Ikom, biar Fio aja." tolaknya.
"Kalo gitu kamu minta antar Pak Ujang aja sana, jangan pergi sendirian."
"Nggak usah Mah, minimarket depan sini doang kok. Fiony naik sepeda aja, udah lama juga gak naik sepeda."
"Tumben?" tatapan Celine beralih pada putrinya. Ia berpikir tidak yakin dengan ucapan sang anak.
"Biasa aja dong Mah liatin nya. Udah ah, Fio berangkat dulu. Mamah mau nitip?"
"Nggak. Oke, kali ini Mamah bolehin, tapi awas aja kelayapan atau bohongin Mamah."
"Iya Mah."
Fiony dengan segera membuka pintu rumah nya. Di luar ia bisa menarik napas lega karena berhasil ke luar rumah tanpa merasa dicurigai. Ia pun bergegas mengambil sepeda di garasi dan pergi ke minimarket.
Di lain tempat dua bocah random ini sedang melakukan pertandingan antara spidol dan pulpen. Mereka bilang untuk mengisi kekosongan waktu yang ada. Mungkin karena saking gabutnya.
"Ayo Kak, spidol snowman aku pasti menang." ucap Christy dengan pedenya.
"Mana mungkin menang, spidol itu gendut yang menang pulpen lah yang kurus."
"Dih... Gak boleh bodyshaming, kita buktiin aja sekarang."
"Ayo!!" tantang Zee semangat.
Christy dan Zee meletakkan masing-masing jagoannya di ujung meja makan. Di sebelah kanan ada Zee dengan pulpen berwarna ungu janda dan disebelah kiri ada Christy dengan spidol snowman permanen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Senja [Hiatus]
Teen FictionTuhan apa benar dia senja yang kau kirimkan untukku jika itu benar buat dia menetap jangan hanya sekedar singgah, aku benar-benar ingin dia selalu disampingku.