Tuhan apa benar dia senja yang kau kirimkan untukku jika itu benar buat dia menetap jangan hanya sekedar singgah, aku benar-benar ingin dia selalu disampingku.
"Hanya ada dua pilihan dan nyatanya aku terjebak dipilihan itu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~~~
"Emang mau nyari kado apa?" tanya Zee.
Sekarang Zee dan Chelsea sudah berada di sebuah Mall. Saling bergandengan tangan tanpa rasa canggung lagi.
Mungkin jika orang lain yang tidak mengenal mereka pasti akan mengira bahwa mereka berdua adalah sepasang kekasih yang nyatanya hanya teman saja.
"Aku juga bingung." jawab Chelsea santai.
"Chel..." Zee memberhentikan langkah mereka.
"Apa?"
"Kamu minta temenin aku nyari kado, tapi kamu nya gak tau mau beli kado apa. Aku paling gak suka gini, gak ada tujuan. Dari awal juga aku udah bilang, aku males kalo ujungnya kayak gini."
"Iya Maaf..." jawab Chelsea pelan, lalu menunduk merasa bersalah.
"Kamu mau kasi kado buat siapa sih?Cowok?" tanya Zee lagi.
Chelsea hanya mengangguk pelan.
"Pacar kamu?"
Sontak Chelsea merespon cepat dengan menggelengkan kepalanya.
"Bukan, aku gak punya pacar."
"Terus siapa kamu?"
"Ya gitu deh."
"Dih, yaudah mending aku pulang." Zee mengedikan bahunya.
Saat Zee hendak melepaskan gandengannya tetapi Chelsea malah mengeratkan genggaman itu.
"Kenapa?" tanya Zee.
"Ambekan ih..."
"Ya, habis kamu ditanya malah gitu, kan emosi aku nya."
"Iya... Iya pacar aku."
"Nah kan bener."
"Kenapa? kamu cemburu?"
"Jangan terlalu kepedean jadi orang."
Tawa Chelsea pun lepas ketika melihat wajah Zee yang salting entah karena apa.