"Jika kamu berbuat baik maka itu untuk diri kamu sendiri."
~~~
"Salting ya?" bisik Zee yang tepat berdiri di belakang Chelsea.
Chelsea yang sedang mencuci piring tersentak kemudian membalik kan badan nya.
Mereka berdua kembali saling tatap dengan jarak yang cukup dekat. Tanpa berlama-lama Zee memberanikan diri untuk melangkah lebih dekat lagi.
Berhenti dengan jarak beberapa centi saja. Menatap dalam kedua mata Chelsea dengan itens.
"Dasar cowok mesum." lalu mendorong tubuh Zee untuk memberi jarak.
"Yeu, siapa juga mau mesum sama kamu. Aku cuma mau nyuci piring."
"Kok berubah?"
"Apanya yang berubah?"
"Ditanya malah tanya balik. Itu, kok jadi aku kamu?"
"Gakpapa, enak aja gitu kalo aku kamu sama cewek cantik."
"Tau ah" dengusnya.
Chelsea segera menjauhkan dirinya membiarkan Zee untuk mencuci piring tersebut.
"Mau kemana?"
"Lanjut nonton drakor lah."
"Terus ini?"
"Kamu lah yang nyelesain hahah..."
Chelsea meninggalkan Zee begitu saja dengan tumpukan piring kotor yang sangat banyak. Mau tidak mau ia menuruti apa yang disuruh dan mulai mencuci piring itu satu persatu.
"Nih cewek jorok banget dah, tiap habis makan gak nyuci piring kali ya" gerutu Zee.
Drt... Drt... Drt...
Hp Zee bergetar ditengah ia sedang mencuci piring. Dengan segera mencuci tangannya lalu mengangkat telpon itu."Hallo Zee?"
"Iya Bunda."
"Kata Christy, kamu nginep dirumah temen."
"Iya Bun, aku tadi kebocoran ban. Nah, kebetulan deket apartemen temen sekalian nginep deh. Jam segini bengkel gak ada yang buka."
"Oh, yaudah gakpapa kamu jangan aneh-aneh ya."
Saat Zee sedang berteleponan dengan Bundanya. Chelsea datang kembali kedapur entah lah untuk apa dia kembali lagi.
"Bunda bisa ngomong bentar sama temen kamu?"
Panik dan terkejut dengan segera Zee menjauhkan hpnya.
"Kenapa?" tanya Chelsea berbisik.
"Bunda aku mau ngomong sama kamu."
"Yaudah sini" pinta nya namun Zee menggelengkan kepalanya tidak setuju.
"Zee?" panggil Bunda Shani sebab tidak ada suara dari anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Senja [Hiatus]
JugendliteraturTuhan apa benar dia senja yang kau kirimkan untukku jika itu benar buat dia menetap jangan hanya sekedar singgah, aku benar-benar ingin dia selalu disampingku.