"Sakit? Cemburu? Tapi pantaskah aku cemburu padahal aku bukan siapa-siapa bagimu."
~~~
Sekarang ini Zee telah membawa Fiony keluar dari tempat hingar bingar tadi. Disepanjang jalan gadis itu mendekap hangat tubuh Zee.
"Zee, aku gak mau pulang." ucap Fiony pelan.
Mendengar itu pun laki-laki ini langsung menepikan motornya.
"Kenapa? Nanti mamah nyariin kamu."
"Aku takut... Takut Laskar bakalan ke rumah."
Benar saja apa yang dibilang Fiony masalah ini belum selesai. Apalahi jika tau ia habis memukli Laskar takutnya orang itu akan berbuat lebih nekat.
"Yaudah kamu nginep dirumah aku aja." tawarnya berniat baik karena pasti di rumahnya akan aman.
"Jangan... Aku gak mau Bunda sampe tau masalah ini."
Zee meraih tangan Fiony dan mengelus lembut, sambil ditatapnya dalam dua mata gadis itu.
"Bunda gak bakalan marah, aku malah tenang kalo kamu ada disisi aku."
Fiony menggelengkan kepalanya pelan. "Antar aku kerumah Freya aja."
"Nggak, aku gak yakin rumah Freya bakalan aman dari Laskar." tolak Zee.
"Please Zee..."
"Aku tau kamu harus tinggal dimana."
Tanpa berbicara apapun lagi Zee kembali keposisinya dan menyalakan motornya pergi menuju lokasi yang dirasa aman untuk Fiony saat ini.
***
Semoga pilihan untuk menitipkan Fiony sementara waktu disini adalah tepat.
Ting tong...
Berapa kali Zee memencet bel tidak ada yang keluar juga. Dirinya tau sandi pintu itu tapi rasanya kurang sopan jika masuk terlebih dahulu tanpa pemiliknya.
"Tunggu sebentar ya, kayaknya jam segini dia lagi mandi." ucap Zee kemudian merangkul Fiony dengan erat memberikan kehangatan untuk gadis cantik ini.
"Kenapa Zee? Eh..." ucapannya terhenti saat sadar ada Fiony disamping Zee lebih tepatnya masih dalam rangkulannya.
"Boleh masuk, Chel?" tanya Zee karena tidak enak membahas diluar.
Benar sekali, sekarang Zee berada di apartemen milik Chelsea. Menurutnya disinilah tempat aman bagi Fiony untuk sementara waktu. Lagipula Laskar tidak mengenal Chelsea rasanya tidak mungkin jika orang itu mendatangi kesini.
"Boleh, masuk aja." mempersilakan Zee dan Fiony masuk.
Sekarang mereka saling hadap di kursi sofa. Tidak ada yang membuka suara sampai Chelsea sendiri lah yang menanyakan ketika sekilas melihat wajah Fiony yang lebam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Senja [Hiatus]
Teen FictionTuhan apa benar dia senja yang kau kirimkan untukku jika itu benar buat dia menetap jangan hanya sekedar singgah, aku benar-benar ingin dia selalu disampingku.