Part 26

258 54 2
                                    

"Bukan berniat untuk melupakan, tapi pada dasarnya aku seceroboh itu."

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Ditengah jalan yang lumayan sunyi itu. Zee mengendarai motornya dengan kecepatan normal.

"Zee?" panggil Ashel yang sedang dibonceng.

"Apa?"

"Aku mau peluk kamu boleh? Aku kedinginan."

Tanpa menjawab Zee menepikan motornya.

Setelah itu Zee menyuruh Ashel turun terlebih dahulu.

"Pake ini aja, biar gak kedinginan."

Ternyata Zee tidak seburuk yang dibayangkan. Ia melepaskan jaketnya dan dierikan pada Ashel yang kedinginan.

Ashel sempat terdiam karena setelah sekian lama akhirnya dapat juga merasakan perlakuan hangat dari Zee. 

Karena Ashel hanya diam, dengan inisiatif Zee mengenakan jaket itu ketubuh Ashel. Menutupinya agar tetap hangat.

Setelah itu Zee kembali ke motornya.

"Ayo, entar keburu kemalaman." ajak Zee pada Ashel yang masih bengong.

Ashel tersenyum sangat senang. Dia masih yakin jika Zee masih suka dengan dirinya.

Dengan santai nya tangan Ashel terulur untuk memeluk Zee dari belakang.

Mata Zee terbuka lebar disaat pelukan itu terasa. Entah kenapa jantung nya kembali berdegup sama seperti awal ia bertemu dengan Ashel.

Untuk saat ini Zee membiarkan Ashel memeluknya. Ia berpikir Ashel masih kedinginan.

"Shel, kenapa kamu harus datang lagi ke aku disaat rasa itu udah hilang?"
batin Zee sambil menjalankan motornya menuju rumah milik Ashel.

***

"Sebenarnya hari ini gak capek, cuma..." gumam Zee saat perjalan pulang setelah mengantarkan Ashel tadi.

"Tapi kalo dipikir, gue lebih suka di skors daripada sekolah. Kek lebih seru aja gitu bisa main bareng Chelsea terus..."

Cit...

Zee mendadak menepi kejalanan saat teringat akan satu hal.

"Dasar bego!" umpat nya pada diri sendiri.

Aksara Senja [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang