Part 40

170 28 0
                                    

"Apa yang salah? Selalu saja bertengkar."

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~


Setelah diajak bicara oleh Aldo sekarang ini Ashel sudah berada diruangan sambil menyuapi makan Zee.

Karena sudah waktunya kembali bekerja Aldo pamit terlebih dahulu. Tinggal mereka berdua di ruangan tersebut. Hening, begitulah kira nya menggambarkan situasi saat ini.

Ashel dengan setianya selalu menunggu Zee disamping tanpa memperdulikan dirinya sendiri yang padahal sejak dari tadi belum makan.

"Makan dulu, aku gak mau kalo kamu ikutan sakit." ucap Zee yang matanya tertutup. Laki-laki ini hanya berpura-pura untuk tidur agar gadis disampingnya bisa beristirahat.

Benar saja Ashel tersentak pikirnya Zee sudah tertidur sehabis minum obat tadi.

"Nanti aja, aku masih kenyang."

Mendengar jawaban itu Zee berdecak dalam hatinya sungguh gadis ini keras kepala.

"Kalo kamu sakit aku juga yang repot."

"Aku merasa dejavu sama omongan kamu Zee. Dulu kamu yang suka ngingetin aku makan."

"Itu dulu, sekarang gak usah dibahas lagi. Kamu makan. Aku mau tidur." lalu Zee kembali memejamkan matanya.

Ashel menghembuskan napasnya kecewa. Kenapa Zee yang sekarang omongannya lebih menyakitkan? Bahkan sikapnya juga sangatlah berbeda.

"Selagi kamu masih denganku. Aku yakin bisa membuatnya seperti dahulu lagi." batin Ashel.

Tidak lama dari situ Bunda Shani datang bersama dengan Christy, adik kesayangan Zee. Saat memasuki ruangan Bunda Shani melihat anaknya tertidur sambil menggenggam erat tangan gadis yang ada disampingnya yang ternyata juga tertidur.

Tidak tega untuk membangunkan mereka berdua, lebih baik Bunda Shani menunggu sampai mereka terbangun dengan sendirinya.

***

Larut malam Laskar baru saja tiba di rumahnya. Lihatlah siapa yang sedang menunggunya di depan pintu yaitu Ayahnya.

"Kamu dari mana saja?" tanya nya melihat Laskar berjalan begitu saja seakan acuh dengannya.

"Cuma keluar sebentar, mencari angin segar."

"Kamu seperti itu karena tak fokus belajar. Apa yang sedang kamu pikirkan? Kamu merasa frustrasi?"

"Aku akan ke kamar."

Laskar sama sekali tidak menggubris Ayahnya sama sekali dan tetap berjalan menuju kamarnya.

"Jika kamu terus begini, aku tak segan untuk mengusir mu dari rumah!" ancam Ayahnya tapi sama sekali tidak didengar anaknya.

Sampai di kamar Laskar dengan perasaan kesal dan juga marah menuju meja belajarnya. Siapa sangka dibalik rak buku ternyata ada Mamih nya yang sudah menunggu kedatangan nya.

Aksara Senja [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang