"Bahwa yang indah tidak perlu datang lebih awal."~~~
Fiony berkeliling mencari keberadaan Zee karena ada sesuatu yang akan di sampaikan nya. Terlihat dari jauh Zee yang sedang memilah sampah daur ulang. Menyadari hal itu Fiony menghampiri nya.
"Kenapa ada disini?" tanya nya.
Sesaat kemudian Zee membalikkan badannya.
"Fiony?" ucap nya kikuk."Aku tadi nyariin kamu, ternyata ada disini."
"Iya, kenapa?."
Entah lah nada bicara Zee tidak seperti biasa nya, yang suka ceplas-ceplos jika bersama yang lainnya. Tapi, kali ini dirinya berusaha menahan itu dan bersikap cool terhadap Fiony.
"Bukannya kamu harus nyiapin teks percakapan bahasa inggris?"
"Hmm... Emangnya siapa yang sekelompok sama aku?"
Fiony menghela nafas pelan lalu mengambil sesuatu yang ada disaku baju seragamnya.
"Kayaknya aku bakalan jadi teman sekelompok yang nyusahin." gumam Zee.
Seperdetik kemudian Fiony menunjukan kertas yang ia ambil pada Zee.
Zee melihat kearah kertas dan tertuliskan ada nama Fiony diatas kertas itu.
"Itukan nama kamu?" tanya Zee dengan wajah polosnya.
Fiony menggelengkan-gelengkan kepalanya pelan, "Kita satu kelompok."
Perasaan bahagia yang terbesit dihati Zee ketika mengetahui teman kelompok nya adalah Fiony.
Bukan layaknya seperti orang yang sedang senang. Zee malah menunduk dan menyembunyikan senyumannya.
"Jadi kapan kamu ada waktu?" tanya Fiony.
"Kayak nya untuk sekarang aku gak bisa." balas Zee sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
Apa dia sok jual mahal? atau memang sesibuk itu kah?.
"Bukan nya aku mau jual mahal. Begini, ada hal yang harus aku kerjakan." sahut Zee seakan tau jalan pikir Fiony.
"Kebetulan aku juga gak bisa untuk saat ini. Aku juga udah ada janji."
Zee mengangguk pelan "Iya-yaudah."
"Nanti aku chat kamu." kemudian Fiony berbalik hendak menuju kelas nya lagi.
Namun, baru saja satu kali melangkah, Fiony kembali berbalik pada Zee.
"Impian kamu apa?" dengan wajah penasaran gadis itu kembali bertanya.
"Impian ku? Entah lah aku juga gak tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Senja [Hiatus]
Teen FictionTuhan apa benar dia senja yang kau kirimkan untukku jika itu benar buat dia menetap jangan hanya sekedar singgah, aku benar-benar ingin dia selalu disampingku.