Part 28

274 58 4
                                    

"Langit matahari terbenam berbicara tentang seribu warna."

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Sejak satu jam yang lalu Zee dan Christy sudah sampai dirumah Ashel dengan membawakan martabak untuknya.

"Dek, Kakak mau keluar bentar ya cari angin." ujarnya karena merasa bosan hanya berdiam diri.

"Mau kemana sih Kak? Bukannya tadi Bunda nyuruh temenin disini sampe aku selesai belajar."

"Nyari angin doang, entar juga balik."

"Nanti kalo ada hantu gimana?"

"Mana ada hantu, yang ada hantu takut sama kamu."

"Kalo ada penjahat atau rampok?"

"Nggak mungkin lah."

Melihat perdebatan antara adik dan kakak itu, Ashel pun buka suara.

"Ehm... Gakpapa kok Dek, biarin Kak Zee nya nyari angin. Lagian dia pasti bosen juga kan? Disini dijamin aman kok Dek."

"Dengerin tuh..." ujar Zee.

"Iya deh, tapi nanti balik lagi ya kesini aku nya jangan ditinggal."

"Iya adek ku sayang. Udah ya Kakak mau pergi dulu."

Sebelum pergi Zee iseng pada Christy yang sedang belajar itu dengan mencium pipi kirinya gemas.

"Muach... Dadah...."

Dengan segera Christy melap bekas ciuman dari sang Kakak menggunakan lengan baju nya. Baru kali ini Christy merasa geli dicium Kakak nya. Apakah Christy sudah beranjak dewasa?.

***

Fiony berjalan sendirian sedang mencari makanan ringan sebelum kembali untuk Les pelajaran selajutnya.

Tiba-tiba ada yang mendekap mulut Fiony dan menarik membawa nya ketempat yang dirinya pun tidak tau.

Saat Fiony memberontak, dekapan dimulutnya itu dilepaskan.

Fiony dengan keadaan takut berpaling melihat siapa orang itu.

"Zee?!" dengan raut wajah yang tidak menyangka.

"Ehe..." Zee dengan cengengesan sambil mengaruk kepalanya.

"Kenapa kayak gitu? Aku takut, dikirain penjahat beneran."

Aksara Senja [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang