Aksara Senja [Hiatus]

Part 4

"Semua orang itu punya jalan hidupnya yang berbeda-beda."

~~~

"Gila sakit banget." gumam Zee.

Mobil itu kian menjauh dari pandangan. Karena Zee penasaran dengan laki-laki itu dan masih khawatir dengan Fiony. Lalu ia memutuskan untuk mengikuti mobil tersebut.

Tadi bener sih mobilnya masuk wilayah sini, tapi kok tempatnya kayak gini.

Tanpa mempedulikan lagi ia mencoba untuk masuk kedalam.

"Maaf anak dibawah umur gak boleh masuk." cegat seorang penjaga.

"Emang kenapa, Pak? Umur saya udah 18 tahun kok."

"Tapi kok masih pakai seragam sekolah?"

"Ya emang saya masih sekolah Pak."

"Maksudnya, kenapa kesini pakai seragam sekolah?"

"Oh, ini tadi saya buru-buru kesini."

"Anda tamu undangan Tuan Laskar."

"I... iya pak" jawabnya ragu.

"Boleh liat KTP nya dulu?"

"Buat apa Pak?"

"Buat mastiin kalo anda benar diatas 17 tahun."

"Bapak ini dibilangin gak percayaan amat sih, yaudah bentar."
Zee mengambil KTP dalam dompet nya lalu memberikan nya pada penjaga itu.

Tidak lama kemudian KTP miliknya dikembalikan.
"Baik anda boleh masuk."

"Eh, iya Pak didalam ada kulkas gak sih? Mau numpang taruh es krim"

"Ada, tanya aja sama orang yang bikin minum."

"Oke yaudah kalo gitu, makasih Pak" Zee pun masuk namun ia kembali lagi ke penjaga tersebut.

"Ini es krim buat Bapak, biar gak ngantuk"

Dengan senyum hangat penjaga itu menerima pemberian darinya.

Tampang doang nyeremin, hatinya baik juga.

Saat Zee masuk kedalam tempat itu. Telinganya seperti ingin pecah. Ruangan yang bersuasana gelap hanya bermodalkan lampu sorot yang berputar putar.

"Mas?" panggil nya pada orang yang tidak dikenal.

Gak denger apa gimana nih?

"Mas?" panggilnya lagi.

"Mas?!" kali ini Zee berteriak.

"Ah iya, apa?" sahut nya.

"Tempat bikin minum dimana?"

"Oh, tuh" sambil menunjuk.

"Yaudah makasih"

"Apa?!"

"Budeg!"

"Iya"