Chapter 42
Sooyoung tersenyum ketika kedua matanya segera melihat punggung Taehyung yang ternyata sudah berdiri membelakanginya didepan pintu utama entah sejak kapan. "Apa kau sedang menungguku?"
Taehyung membalikan tubuhnya. "Apa kau baik-baik saja? Apa Raja memarahimu? Lalu apa saja yang dia tanyakan padamu? Apa kau sampai dibuat menangis olehnya? Kenapa kau lama sekali berada didalam? Memangnya apa saja yang kalian bicarakan?"
Tidak ada yang lucu sebenarnya kalau saja semua pertanyaan itu tidak keluar dari mulut seorang Kim Taehyung. Tapi karena semua rentetan pertanyaan itu keluar dari mulut Taehyung, semuanya menjadi lucu hingga membuat Sooyoung tersenyum senang.
"Kenapa kau tertawa? Akukan sedang bertanya padamu, kenapa tidak menjawabnya dan malah tertawa begitu? Apa Raja sebegitu marahnya padamu hingga kau jadi begini?"
Sooyoung menggelengkan kepalanya kemudian ia berjalan agar berdiri lebih dekat dengan Taehyung (hingga sekarang ia berdiri tepat disamping lelaki itu). "Apa kau sangat mengkhawatirkan ku yah?"
Taehyung mengernyitkan dahinya seolah kesal. "Bisa tidak kau jawab pertanyaanku dulu sebelum kembali bertanya? Apa ayah sangat marah padamu? Lalu, apa kau baik-baik saja?"
"Menurutmu?"
Taehyung menatap Sooyoung, mencoba menerka-nerka lewat pandangannya yang menerobos ke dalam mata Sooyoung. Ia menarik nafasnya dulu sebelum yakin kalau ia harusnya melakukan satu hal ini sedari tadi, yaitu memeluk Sooyoung. Jadi sebelum tarikan nafas Taehyung berhembus, ia sudah lebih dulu menarik tangan Sooyoung kuat-kuat hingga Sooyoung jatuh kedalam pelukannya.
Taehyung memeluknya, erat. "Jangan dengarkan semua ucapan orang tua itu! Dia memang suka sekali marah sedari dulu, jadi tolong jangan pedulikan kata-katanya itu. Apalagi jika semua kalimat yang dikatakan orang tua itu pedas, jangan kau masukan kedalam hatimu!"
"Tentu saja kau pasti tahu apa yang Raja katakan padaku bukan? Kau itukan anaknya!" Sooyoung membalas pelukan Taehyung setelahnya.
"Kalau begitu lupakan semua kata-katanya yang tidak berguna itu!" Taehyung mengeratkan pelukannya. Saking eratnya, Sooyoung saja sampai terhimpit dan kesulitan untuk bernafas. Taehyung memeluknya terlalu erat seperti sangat takut kehilangan perempuan itu.
"Taehyung!"
"Hem...?"
"Apa kau ingin membunuhku?"
"Apa?"
Sooyoung sempat tersenyum sebelum melepaskan pelukannya pada Taehyung dan berkata. "Pelukanmu terlalu erat! Aku mungkin saja akan mati sebentar lagi."
Taehyung segera melonggarkan pelukannya, tapi dia belum mau melepaskan Sooyoung seutuhnya. Jadi ia hanya melonggarkan pelukannya, hanya melonggarkannya saja. Kemudian Taehyung merapikan rambut Sooyoung yang sebenarnya tidak berantakan. Entahlah, tapi Taehyung hanya ingin melakukannya sambil memandangi wajah Sooyoung saat ini. "Aku akan membereskan semuanya! Kak Soekjin juga akan membantuku agar semua berita buruk tentangmu ini bisa cepat terselesaikan. Siang ini aku ak-"
"Tidak perlu!"
Taehyung menaikan sebelah alisnya, menatap Sooyoung tidak percaya yang sekarang kembali tersenyum menatapnya. "Kau tidak berselingkuh dibelakangku! Kau juga tidak berniat mengkhianatiku! Semua berita itu bohong. Aku akan membersihkan namamu kembali. Kenapa kau malah bilang tidak perlu?"
Sooyoung mengangkat kedua tangannya kemudian ia lingkarkan keleher Taehyung, membuat mereka berdua kelihatan intim dengan pose seperti itu. "Aku memang kabur dari istana dua hari yang lalu. Aku juga yang menghubungi lelaki lain untuk meminta tolong padanya dan mengantarkanku pulang ke rumah orangtuaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
The king of the troublemaker queen
FanfictionKabarnya, si pangeran muda sedang mencari pasangannya. Pangeran itu ingin naik tahta, menjadi raja kemudian menjadikan istrinya sebagai ratunya. Iya, ratunya! Siapa yang tidak ingin menjadi seorang ratu memangnya? Tapi menurut Park Sooyoung, dia su...