33

562 148 31
                                    

Chapter 33

Taehyung tersenyum saat kepalanya terangkat dan melirik Sooyoung yang sudah berbaring pulas. Pantas saja sejak sepuluh menitan yang lalu perempuan itu sudah tidak ada suaranya lagi. Ternyata ia sudah jatuh tertidur. Padahal sebelumnya masih teringat jelas diingatan Taehyung saat Sooyoung berkata kalau dia tidak akan tidur cepat malam ini dan akan menunggu Taehyung menyelesaikan semua pekerjaannya itu. Bukan cuma-cuma sih si Park Sooyoung mengatakannya. Itu karena Sooyoung meminta Taehyung untuk menemaninya kembali ke pesisir pantai malam-malam begini. Dia bilang dia ingin melihat pemandangan laut pada malam hari.

Taehyung merapikan laptop kerjanya lalu berjalan mendekati ranjang cantik yang dihiasi kelambu. Sebenarnya tujuannya mendekati Sooyoung, bukan hanya ranjangnya saja. Taehyung duduk dipinggiran ranjang dekat kepala Sooyoung terlelap. Ia kemudian mengangkat satu tangannya untuk menyentuh lembut pipi Sooyoung, mengusapinya. "Park Sooyoung, bangun! Bukannya kau bilang kau mau melihat laut pada malam hari? Ayo bangun!"

Sooyoung merasa kalau Taehyung memanggili namanya, menggusapi pipinya dan membangunkannya. Tapi kedua matanya terasa seperti menempel dan membuatnya kesulitan untuk bangun. Apa karena ia kelelahan akibat latihan berenang tadi sore yah?

"Sooyoung...!" Sekali lagi Taehyung memanggili nama istrinya itu, mencoba membangunkannya. "Ayo bangun! Kau tidak mau ke tepian pantai?"

"Aku mengantuk!" Sooyoung mengerucutkan bibirnya lucu. Kedua matanya masih merapat terpejam dan tubuhnya sama sekali tidak bergerak sedikitpun.

Oke, mungkin Sooyoung memang kelelahan. Jadi Taehyung yang seketika menguap, segera menutup mulutnya lalu ia memilih untuk berjalan mengitari ranjang lalu ikut merebahkan tubuhnya yang lelah disamping Sooyoung.

Taehyung berkedip normal, memandangi langit-langit atap penginapan itu yang terasa asing. Dia ingin cepat tertidur pulas seperti Sooyoung, tapi masalahnya Taehyung itu tipe pangeran yang sangat pemilih. Jika ia tidur ditempat selain tempat tidurnya (di pavilion barat dan kamar utamanya) maka ia akan kesulitan tertidur. Ia memiringkan posisi tidurnya, menghadap punggung Sooyoung yang tertidur membelakanginya.

"Kenapa kau mudah sekali tidur ditempat yang asing begini sih?" Taehyung bertanya, pada punggung Sooyoung yang bahkan tidak punya mulut untuk menjawabnya.

Tapi memang benar kalau tempat ini asing bukan? Walau Taehyung sudah sering ke tempat ini. Yah terhitung sekitar empat kali dengan kunjungan yang ini, tapi tetap saja Taehyung merasa asing. Dulu saat pertama kali ia berkunjung kesini, seingat Taehyung ia baru berumur enam atau tujuh tahun atau bahkan lima tahun?! Entahlah! Taehyung tidak dapat mengingatnya dengan jelas. Kenangan itu didapatinya saat ia masih kecil sekali, sehingga benar atau tidaknya Taehyung tidak mampu membedakan keseluruhannya. Seolah kenangan itu seperti karangan dari hasil imajinasinya sendiri. 

Waktu itu, ia diajak oleh ayahnya, sang Raja. Waktu itu hanya Taehyung, pangeran yang dibawa ayahnya untuk berkunjung dan menghabiskan beberapa hari disini, tidak ada kakaknya. Dan waktu itu entah benar atau tidak, ibunya pun ikut bersamanya. Ibunya, sang ratu?

Taehyung mengernyitkan dahinya mengingat-ingat masa lalu itu. Semuanya benar-benar terasa kabur. Tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. Apa kalian pernah seperti Taehyung sekarang ini? Mengingat masa kecil yang bahkan tidak kalian yakini apakah masa-masa itu pernah kalian lalui betulan ataukah hanya imajinasi kalian saja?

Masalahnya dalam kenangan yang samar itu ia bermain bersama orangtuanya, berlarian kesana-kemari ditepi pantai seperti Sooyoung tadi sore. Dan kalau ia tidak salah (masih sangat samar dalam ingatannya) Taehyung kali itu juga tidak mau melepas sepatunya pada awalnya. Tapi kemudian ibunya melepaskan sepatunya satu persatu, mengajarinya untuk berjalan diatas pasir yang lembut dan meyakinkannya kalau seorang pangeran juga tidak diwajibkan untuk mengenakan sepasang sepatunya ketika bermain ditepi pantai. Itu bukanlah hal yang memalukan (melepas sepatu) untuk seorang pangeran.

The king of the troublemaker queenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang