45

589 142 31
                                    

Chapter 45

"Apa kau benar-benar ingin menuruti semua perintah si pak tua itu?" Taehyung mengeratkan pelukan belakangnya pada tubuh Sooyoung. Ia menyandarkan dagunya ke atas bahu kiri Sooyoung lalu menambahkan. "Kalau kau tidak mau pergi besok, aku bisa mengabulkannya."

Sooyoung tersenyum sebelum dengan santainya ia menyenderkan kepalanya ke dada Taehyung. Sooyoung memandang langit malam yang sepi saat menjawab. "Tapi besok aku harus pergi."

"Yang aku tanyakan, apa kau benar-benar ingin pergi? Dari dalam hatimu, apa kau benar menginginkan untuk pergi? Jangan pergi kalau tidak ingin pergi."

"Seharusnya ada banyak bintang kalau kita sedang beradegan seperti ini bukan?"

Taehyung menaikan sebelah alisnya, tidak mengerti kenapa istrinya ini malah membelokan topik pembicaraan mereka. Kemudian Sooyoung bergerak, membalikan badan hingga kini mereka berdua saling berhadapan dari jarak dekat dengan kedua tangan yang masih tidak mau menjauh dari tubuh pasangan masing-masing, masih saling berpegangan. Kedua tangan Taehyung masih melingkar dipinggul Sooyoung. Sedang tangan Sooyoung masih saat ini melingkar dileher Taehyung.

"Seharusnya, kita berdua memandang langit malam yang indah yang dihiasi jutaan bintang kelap-kelip kemudian bercanda tawa lalu bermesraan hingga pagi. Tapi malam ini justru hambar. Tidak ada bintang, tidak ada canda tawa. Tidak ada bermes-" Sooyoung menjeda kalimatnya, tersenyum kemudian mencubit kedua pipi Taehyung. "Jangan memasang ekspresi murung, Kim Taehyung! Aku hanya pergi sebentar, tidak akan lama dan akan kembali padamu. Kenapa pemikiranmu itu jauh sekali sih?"

Taehyung meraih kedua tangan Sooyoung untuk menghentikan tangan nakal istrinya yang tengah mencubiti pipinya gemas, kemudian memeganginya. Kedua matanya menatap kedalam mata Sooyoung, mencoba berenang sampai kedasarnya dan membiarkannya tenggelam didalam sorot matanya itu. "Apa kau tidak pernah memikirkan seperti yang aku pikirkan sebelumnya?"

Sooyoung mengedipkan kedua matanya lalu Taehyung kembali membuka suaranya. "Menjauh ataupun berpisah. Lama ataupun tidak. Apa kau pernah berpikir kalau aku tidak mau melakukannya karena aku tidak mau kau jauh dariku? Karena aku tidak mau berpisah darimu? Karena aku tidak mau berjauhan apalagi berpisah walau itu hanya sebentar saja?" Tatapan mata Taehyung kini beralih kekedua tangan Sooyoung yang ada dalam genggamannya, tersenyum mengamati jemari lentiknya kemudian mengecupnya, bergantian. Mulai dari tangan kanan Sooyoung lalu tangan kiri Sooyoung. Taehyung mengecup kedua tangannya itu dengan perasaan penuh memujanya dan dengan ketulusan yang paling dalam yang pernah ia miliki.

"Seharusnya, kau bertanya dulu padaku. Seharusnya, kau meminta sesuatu padaku, memohon pertolongan padaku dan memberitahukan segala sesuatunya hanya padaku. Jangan mengambil keputusan sendiri seperti sekarang!"

Masih tersihir dengan kecupan Taehyung dikedua tangannya, mata Sooyoung berkedip cepat saat ia berkata. "Ini memang sudah keputusanku. Keputusan yang pertama kali aku buat hanya untukmu, Taehyung. Hanya untukmu." Mata Sooyoung berbinar membalas tatapan mata Sooyoung dan ia juga melanjutkan. "Aku ingin melindungimu, aku ingin kau terhindar dari segala macam bahaya makanya aku harus melakukan hal ini. Akukan sudah bilang kalau aku menyukaimu, menyayangimu. Park Sooyoung mencintai Kim Taehyung, dan karena itulah aku harus pergi besok."

"Mencintaiku?"

Hah? Siapa mencintai siapa? Apa barusan Sooyoung salah bicara yah? Ah masa bodo sajalah! Lagipula itu memang sebuah kebenaran yang tidak akan bisa Sooyoung pendam selama-lamanya kemudian merasa malu setelah mengutarakan semuanya hanya karena sebuah harga diri. Sekarang atau tidak sama sekali. Anggap saja besok adalah hari kiamat, jadi utarakan saja semua yang terpendam. Tidak perlu malu lagi!

Sooyoung mengigit bibir bawahnya, menatap Taehyung penuh keraguan, penuh kekhawatiran kalau-kalau suaminya itu kali ini akan menjawab dengan kalimat penolakannya. Kim Taehyung itukan bermulut pedas. Huft...

The king of the troublemaker queenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang