Chapter 47
"Jadi, pada dasarnya selama ini Yang Mulia memiliki tiga pangeran?"
"Lalu kenapa baru sekarang keberadaan pangeran Namjoon diumumkan? Apakah ada hal lain yang seharusnya Yang Mulia sampaikan pada wawancara siang ini?"
Raja Taeri tersenyum, pongan dan penuh rasa bangga sebelum merangkul Namjoon yang berdiri disampingnya. Ia bahkan repot-repot menolehkan kepalanya pada Namjoon, tersenyum sambil memerhatikan rupa putranya baru kemudian kepalanya kembali ia sejajarkan ke hadapan puluhan wartawan yang ada dihadapannya siang ini. "Aku rasa tidak ada hal lain yang ingin ku sampaikan pada wawancara siang ini. Aku hanya ingin mengumumkan satu pangeran yang sebelumnya sengaja tidak aku publikasikan. Pangeran tengah sebelumnya tidak suka dengan statusnya, makanya ia memilih untuk tidak mempublikasikannya. Dan sebagai seorang ayah, aku hanya ingin memberikan apa yang diinginkan oleh putraku ini."
"Lalu, kenapa kelahirannya tidak pernah disebutkan oleh sang Ratu dulu? Bukankah dulu mendiang Ratu selalu menggelar pesta paling meriah setiap kali ia melahirkan pangeran? Kenapa pangeran tengah justru terlihat seolah disembunyikan?"
Namjoon bisa merasakan rangkulan tangan ayahnya lebih mengencang setelah mendengar pertanyaan yang baru disebutkan oleh salah wartawan itu. Ia melirik dan hanya melihat senyuman yang masih saja ditampilkan oleh ayahnya itu.
"Aku dan sang Ratu tidak berniat menyembunyikan kelahiran pangeran tengah." Taeri kembali melirik Namjoon, melebarkan senyumannya yang terlihat tulus baru kemudian menambahkan. "Kami hanya sangat menyayangi kehadiran pangeran tengah hingga kami tidak mau menyusahkan pangeran tengah nantinya. Kami begitu menyayanginya hingga kami ingin pangeran tengah bisa hidup bebas dan tentunya agar ia juga bisa belajar dalam kehidupan rakyat biasa tanpa harus ada yang mengetahui jati dirinya yang sebenarnya."
Apa boleh Namjoon mengumumkan secara langsung saat ini juga kalau apa yang dikatakan Raja Taeri barusan hanyalah omong kosong saja? Omong kosong yang penuh dengan kebohongan!
Sangat sayang katanya?
Sang Ratu dan dirinya katanya?
Sedari tadi bahkan Raja Taeri tidak pernah membahas soal ibu kandungnya yang sebenarnya adalah orang lain dan bukanlah Ratu yang semua rakyat banggakan hingga sekarang. Apa Raja Taeri masih ingin melindungi dirinya sendiri saat ini? Ia tidak mau mengungkapkan jati diri ibunya karena malu kalau setelahnya kemungkinan rakyat akan merubah opini mereka padanya ke arah yang buruk?
"Pangeran tengah, apa anda sengaja selama ini tidak mempublikasikan diri anda karena ini adalah salah satu cara anda agar bisa meraih tahta Raja nantinya?"
Kepala Namjoon terangkat untuk menatap salah satu wartawan yang baru saja bertanya padanya. Mulutnya sudah membuka dan siap menjawab tapi ayahnya lebih dulu membuka suaranya dengan berkata, "Tentu saja pangeran tengah juga bisa menjadi kandidat terkuat menjadi Raja setelah diriku nantinya. Pangeran utama dengan pengalaman berkelana keliling dunianya, pangeran muda dengan banyak pengalaman yang selalu membantuku dan kini, pangeran tengah yang diam-diam menjadi rakyat biasa agar bisa mendalami perasaan rakyat biasa hingga nantinya bisa mengetahui apa yang dibutuhkan oleh rakyat." Kim Taeri menatap sayu wartawan lelaki yang tadi bertanya pada Namjoon, tersenyum licik dan menambahkan. "Ketiga pengaran sangat berbakat. Jadi aku bisa mati dengan bahagia nantinya jika salah satu dari mereka bisa menggantikan posisiku kelak."
***
"Mati dan membusuklah di nereka, Kim Taeri...." Bibinya Namjoon segera mematikan layar tv nya melalui remote yang ia raih sebelumnya. Kemudian ia mengganti remote tv dengan ponsel ditangannya kemudian ia mencoba menghubungi seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The king of the troublemaker queen
FanfictionKabarnya, si pangeran muda sedang mencari pasangannya. Pangeran itu ingin naik tahta, menjadi raja kemudian menjadikan istrinya sebagai ratunya. Iya, ratunya! Siapa yang tidak ingin menjadi seorang ratu memangnya? Tapi menurut Park Sooyoung, dia su...