Chapter 32
Sedari sampai ditempat yang mereka tuju (sebenarnya hanya Taehyung yang tahu tempat tujuan mereka), Sooyoung tidak henti-hentinya membelalakan kedua matanya sambil sesekali membuka mulutnya lebar-lebar, takjub akan tempat yang ia baru kunjungi sore itu.
Taehyung tersenyum saat melirik kembali Sooyoung. "Aku rasa kau bukan dari golongan yang termasuk kategori orang miskin hingga kau harus terus membuka mulutmu itu hanya karena tempat ini."
"Hanya karena kau bilang?" Sooyoung menolehkan kepalanya, menatap Taehyung tidak percaya. "Memangnya seberapa banyak kekayaan yang dimiliki keluarga kerajaan ini sih?" Lagi-lagi kedua mata Sooyoung ia ajak untuk berkelana kesetiap sudut ditempat itu. Mulutnya juga harus kembali terbuka dibuat kagum. "Kenapa kita tidak bisa tinggal disini saja sekalian? Villa ditengah pulau ini semegah pavilion barat, fasilitasnya lengkap bahkan punya pemandangan sekelas penginapan mahal di pulau-pulau yang biasanya para artis papan atas kunjungi."
Taehyung menyinggungkan sebelah bibirnya, setengah tersenyum sebelum menjawab. "Kalau saja bisa, aku juga akan memilih tempat ini."
Sooyoung mengerucutkan bibirnya, merasa sedikit kecewa. Kalau saja bisa. Dan seandainya bisapun apa mungkin Taehyung akan mengajak Sooyoung untuk tinggal disini? Kenapa memikirkan hal itu membuat suasana hati Sooyoung jadi gelisah begini yah? Padahal sudah diajak kesini saja seharusnya Sooyoung sudah patut berbangga hati.
Taehyung yang memang lebih senang memerhatikan Sooyoung daripada penginapan yang katanya megah itu, menaikan sebelah alisnya. "Kenapa? Bukankah tadi kau kelihatan senang?"
"Hah?" Sooyoung menolehkan kepalanya, menatap Taehyung bingung.
"Aku tanya, kenapa kau..." Taehyung diam dulu, sengaja tidak melengkapi kalimatnya. Ia hanya menatap wajah bingungnya Sooyoung kemudian ia mengedipkan kedua matanya cepat. Memangnya Taehyung mau menanyakan apa tadi? Kenapa wajah Sooyoung menjadi murung secara tiba-tiba, begitu? Bukankah itu kedengarannya seperti sok peduli sekali yah?
"Apa? Kenapa kau diam begitu? Apa sih yang kau mau tanyakan sebenarnya?"
Mau menanyakan kabar sebenarnya, kau baik-baik saja atau tidak. Tapi harga diri Taehyung sebagai pangeran sangatlah tinggi. Setinggi langit sepertinya. Jadi daripada Taehyung membuat Sooyoung yang bodoh jadi terus bertanya-tanya seperti ini, Taehyung memaksa tersenyum (walau terasa aneh dan Sooyoung juga mampu menangkap keanehan itu) lalu Taehyung berkata. "Kau mau main di tepi pantai diluar sana tidak?"
Senyuman aneh Taehyung menular pada Sooyoung. Dengan segala keceriaannya, Sooyoung menganggukan kepalanya mantap. "Tentu saja!"
***
Sooyoung berlarian, bermain-main dengan ombak yang seolah mengejarnya dibibir pantai. Senyumnya selalu menghiasi wajah cantiknya disetiap kali ombak berhasil menyapu telapak kakinya. Angin yang selalu menghempas, mengibar-ngibarkan beberapa helaian rambut panjangnya yang terurai, Cantik!
"Apa hanya kebebasan yang bisa membuatmu sebahagia itu?" Taehyung bertanya entah pada siapa. Sedari sampai di pantai ini, ia hanya duduk diatas pasir putih sambil menyaksikan Sooyoung yang tidak jauh darinya berlarian, bermain kejar-kejaran dengan ombak.
Sooyoung yang tidak mengenal kata lelah berlari menghampiri Taehyung. Nafasnya menggebu-gebu, tidak beraturan waktu ia mengeluarkan suaranya. "Taehyung, apa yang kau lakukan disini? Ayo kita berenang!"
"Berenang?"
Sooyoung menganggukan kepalanya kemudian ia duduk meluruskan kedua kakinya seperti putri duyung yang terdampar disebelah Taehyung. "Kenapa kau tidak bilang kalau kita akan ke pulau? Akukan bisa mengemasi beberapa bikini dan mengenakannya saat ini."
![](https://img.wattpad.com/cover/282001094-288-k616785.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The king of the troublemaker queen
FanficKabarnya, si pangeran muda sedang mencari pasangannya. Pangeran itu ingin naik tahta, menjadi raja kemudian menjadikan istrinya sebagai ratunya. Iya, ratunya! Siapa yang tidak ingin menjadi seorang ratu memangnya? Tapi menurut Park Sooyoung, dia su...