Chapter 52
Sooyoung tidak mengerti kenapa dia bisa sampai berada disini saat ini. Bukannya dia terpaksa atau diculik hingga pada akhirnya dia bisa ada disini. Hanya saja Sooyoung merasa kalau siang ini ia sedikit gila dan terlalu berani. Bagaimana tidak? Setelah tiga hari dimana kejadian malam mencengkam berlalu, Raja masih belum siuman dan pelaku masih belum tertangkap sampai saat ini. Bahkan keluarga kerajaan seakan lebih tertutup menangani masalah yang satu ini. Apa mungkin mereka sudah mengetahui siapa pelakunya dan sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengadili si pelaku?
Ah tidak tahulah!
Sooyoung benar-benar tidak bisa menabaknya. Sama halnya dengan saat ini, Sooyoung sama sekali tidak bisa menebak atau mengira apa yang akan terjadi padanya karena sudah nekat datang ke sini sendirian. Sooyoung bahkan tidak memberitahu Taehyung sebelumnya kalau siang ini ia pergi keluar sendirian untuk menjumpai seseorang.
Seseorang? Apa Namjoon boleh ia sebut dengan seseorang? Namjoon itukan sudah Sooyoung anggap teman, kenapa Sooyoung menyebutnya dengan kata seseorang seakan Namjoon adalah orang asing yang belum pernah Sooyoung jumpai sebelumnya? Apa Sooyoung sedang mencurigainya seperti Soekjin yang sering sekali mencurigai Namjoon? Ah... Kenapa ketulusan pertemanan Sooyoung harus dinodai dengan kecurigaan? Benar-benar bukan tipe seorang Park Sooyoung sama sekali. Jadi jelas kalau Sooyoung harus mengikis semua pemikiran negatifnya ini untuk Namjoon.
Tapi apa keputusan Sooyoung benar yah karena sudah datang ke tempat ini setelah kemarin sore Namjoon menghubunginya dengan nomor yang tidak dikenal dan memintanya untuk datang kesini seorang diri siang ini? Entahlah! Sooyoung hanya berharap semua masalah yang tengah terjadi ini bisa cepat terselesaikan. Dan semoga saja nantinya Sooyoung bisa sedikit membantu agar suaminya bisa tersenyum lega tanpa harus merintih pada malam-malam ditidurnya. Sekali lagi, Sooyoung tidak perlu curiga sedikitpun pada Namjoon.
Tidak boleh!
"Aku tahu kau akan datang."
Sooyoung mengangkat kepalanya ke arah depan. Sepasang matanya segera menyipit untuk mengurangi silaunya pantulan Cahaya matahari yang menutupi Sebagian wajah wajah Namjoon siang ini. Sooyoung tersenyum, sehangat sinar matahari siang ini. "Kenapa kau mengajak ku bertemu disini?"
Namjoon berjalan mendekati Sooyoung, menyadari kalau pantulan cahaya matahari terlalu menyilaukan siang ini. Senyumannya masih terus terukir jelas diwajah tampannya. "Lalu kenapa kau datang?" Senyuman Namjoon melebar seiring langkahnya yang semakin dekat dengan jarak Sooyoung berdiri kemudian ia menambahkan. "Yah walau aku tahu kau akan datang, setidaknya berikan aku alasan. Kenapa kau mau datang kesini, sendirian untuk menemuiku, tuan putri? Apa kau tidak takut padaku?"
"Kenapa aku harus takut padamu?" Sooyoung mengedipkan sepasang matanya cepat, membiasakan cahaya yang teramat silau masuk menerobos kedalam matanya itu. Lalu ia juga menambahkan. "Dan lagi, ini terlihat seperti hutan. Tidak akan ada yang memberi kita minum jika kita haus saat berbincang nanti."
Namjoon tersenyum lagi, hamper tertawa lepas setelah tiga hari tidak merasakan perasaan yang seperti ia rasakan saat ini. Bahagia? Senang? Lega? Atau seolah seseorang berpihak padamu walau kenyataannya seluruh dunia tengah menyalahkan dirimu? Begitulah...
"Maaf karena merepotkanmu dan telah memintamu untuk menemuiku disini."
Sooyoung menengokan kepalanya ke kanan dan ke kiri, melihat-lihat ke sekelilingnya. Hanya ada hamparan pohon pinus yang tinggi menjulang disekitar mereka. Tentu saja hanya ada pepohonan. Seperti yang Sooyoung katakan sebelumnya, bisa jadi tempat ini disebut hutan. Sooyoung saja tadi memarkirkan mobilnya dibawah sana. Iya, dibawah! Sooyoung bahkan harus sedikit mendaki dengan jalan setapak untuk bisa sampai disini. "Bertemu denganmu itu butuh perjuangan, jadi jangan hanya meminta maaf karena sudah membuatku datang kesini." Barusan Sooyoung berkata dengan nada yang cukup sinis, tapi Namjoon justru tertawa. Sedikit aneh bukan? Lalu masih dengan nada yang sinis seperti tadi, Sooyoung menambahkan. "Apa tiga hari ini kau tinggal disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The king of the troublemaker queen
FanficKabarnya, si pangeran muda sedang mencari pasangannya. Pangeran itu ingin naik tahta, menjadi raja kemudian menjadikan istrinya sebagai ratunya. Iya, ratunya! Siapa yang tidak ingin menjadi seorang ratu memangnya? Tapi menurut Park Sooyoung, dia su...