55

461 94 6
                                    

Chapter 55

Taehyung berdiri bangun, menatap kosong pada pigura besar yang bergambar rupa ayahnya dihadapannya kini. Ia tersenyum, menutupi rasa sesak yang sebenarnya aneh menurutnya. Bukankah si pak Tua itu sudah pergi? Pergi untuk selamanya dan tidak akan pernah bisa mengganggu atau mengatur hidupnya lagi? Bukankah seharusnya Taehyung merasa senang setelah melakukan penghormatan terakhir barusan?

Dan lagi, bukankah semua masalahnya sudah pergi mengikuti kepergian ayahnya itu?

Sekali lagi, Taehyung tersenyum dengan mata memerah yang masih saja menatap kosong foto ayahnya, foto kebanggaan seorang Raja.

"Taehyung, apa kau yakin kau baik-baik saja?" Sooyoung menyelipkan satu tangannya dilengan Taehyung, membiarkan kulit mereka bersentuhan lalu Sooyoung sengaja menggandeng lengan Taehyung walau mereka hanya berdiri ditempat sebelum kembali membuka suaranya. "Aku bahkan tidak melihatmu menangis sedari tadi. Matamu memerah karena kau tidak tidur sejak semalam."

"Aku baik-baik saja." Pada akhirnya Taehyung menolehkan kepalanya, menatap Sooyoun yang tengah memandanginya penuh kekhawatiran lalu ia tersenyum tulus pada istrinya itu. "Aku benar-benar sudah baik-baik saja." Taehyung menggidikan kedua bahunya saat menambahkan. "Mungkin Soekjin dan Namjoon yang sedang tidak baik-baik saja sekarang ini, entahlah!"

"Aku rasa Namjoon juga akan baik-baik saja. Hanya karena kepalanya terkena serangan dari Soekjin dengan palu, bukan berarti dia akan mati. Aku yakin Namjoon akan segera siuman."

Taehyung memicingkan sepasang matanya, menatap Sooyoung penuh penasaran seolah ia adalah anak kecil yang sedang menunggu orang dewasa menceritakan sebuah cerita fiktif yang membodohinya. "Benarkah dia tidak akan menyusul ayah?"

Sooyoung tersenyum sambil menganggukan kepalanya. "Tentu saja! Namjoon harus segera siuman dan menuntut balas budi padamu setelah apa yang dia lakukan untukmu semalam. Dan sebagai istrimu, aku juga harus berterima kasih padanya karena sudah menyelamatkan kepalamu dari hantaman palunya Soekjin. Jadi Namjoon akan siuman, pulih dengan cepat kemudian menuntut semua kebaikan pada kita untuk semua pengorbanan yang ia lakukan untuk kita."

"Aku harap begitu." Taehyung menarik Sooyoung, memeluknya erat untuk menenangkan semua pemikiran buruknya. Menghilangkan semua kenangan yang terjadi semalam, saat Soekjin kakaknya yang bahkan belum pernah marah padanya sekalipun selama ini tiba-tiba saja menatapnya kesal, penuh kebencian dan seolah ingin membunuhnya.

Salah! Bukan seolah ingin membunuh, tapi semalam Soekjin memang langsung ingin membunuh Taehyung setelah Taehyung mengatakan semua rahasia soal kelahirannya pada kakaknya itu. Soekjin seperti kerasukan iblis semalam, berkali-kali mengincar nyawa Taehyung. Soekjin bahkan baru bisa berhenti saat palu ditangannya yang ia coba layangkan ke kepala Taehyung justru mengenai kepala Namjoon yang menghalagi pukulannya dan membuat wajah Namjoon seketika berlumuran darah kemudian tergelatak jatuh dengan mata terpejam di atas tanah. Semuanya begitu cepat terjadi, Taehyung bahkan tidak bisa melupakan semua darah yang berceceran tepat di sampingnya semalam.

Tragedi taman hiburan berdarah!

"Taehyung...!"

Seperti baru tersadar kembali, tangan-tangan Taehyung yang tangah memeluk tubuh Sooyoung justru kembali ia eratkan. "Aku harus bagaimana sekarang? Ayah sudah tidak ada. Namjoon sedang sekarang dan Soekjin tengah mendapat kejutan hebat atas apa yang telah ia lakukan setelah membaca buku yang kau bawa. Apa yang harus aku lakukan sekarang, Park Sooyoung? Apa?"

Sooyoung memaksa untuk mengendurkan pelukan Taehyung, ia tersenyum sambil menyentuh lembut kedua pipi Taehyung. "Tidak ada yang perlu kau lakukan, Taehyung. Semuanya sudah selesai. Sudah saatnya kau beristirahat dan berhenti memikirkan semuanya. Pelaku penembakan ayahmu sudah ditemukan, ditangkap dan akan segera menerima hukumannya. Soekjin, walau ia terlihat seperti orang yang baru saja kehilangan segalanya, perlahan dia pasti akan kembali menjadi Soekjin yang kita kenal. Lalu Namjoon, dia pasti akan segera siuman. Semuanya akan berganti menjadi hari yang baru dan lebih baik lagi. Percayalah padaku!"

The king of the troublemaker queenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang