16

565 151 26
                                    

Chapter 16

"Sooyoung?" Soekjin terlihat agak kaget saat dia keluar dari ruang makan utama dan mendapati Sooyoung berdiri menunggunya. "Apa kau-"

"Apa kau baik-baik saja?" Sooyoung menyela begitu saja hingga Soekjin terlihat semakin bingung.

Apa mungkin Sooyoung mendengar semua itu tadi? Masih diam dan berpikir, Sooyoung kembali menyela dengan senyuman yang ia tampilkan lebih dulu. "Apa ada sesuatu yang salah, Kim Soekjin?"

Tidak mungkin Sooyoung mendengarnya bukan? Jadi menghilangkan raut kebingungan dan meninggalkan sedikit perasaan khawatirnya, Soekjin ikut membalas senyuman Sooyoung sebelum menjawab. "Aku baik-baik saja, tidak apa-apa!"

"Baguslah! Aku takut sesuatu terjadi padamu makanya aku kembali ke sini."

"Apa?"

Sooyoung berkedip cepat, diam sesaat kemudian ia kembali tersenyum ceria saat berkata. "Aku bilang aku kembali ke sini karena takut sesuatu yang buruk terjadi. Apa ada yang aneh?"

Tidak ada yang aneh sebenarnya saat adik istrimu mengkhawatirkanmu, bukan? Apalagi Sooyoung memang punya karakter yang suka memperhatikan orang-orang yang ada disekelilingnya dan Soekjin faham akan hal yang satu itu. Jadi perasaan aneh yang Soekjin rasakan saat ini ketika mendengar Sooyoung mengkhawatirkannya adalah suatu kewajaran saja bukan? Karena mungkin ia sudah lama tidak merasa diperhatikan, dikhawatirkan dan ditanyai keadaannya disaat ia memang tidak baik-baik saja. Ini semua benar-benar wajar dan tidak anehkan?

"Apa kau yakin kau baik-baik saja?" Sooyoung bertanya untuk memastikan kembali.

Tersenyum tulus dan merasa kalau emosi sesaatnya sudah mulai menghilang, Soekjin menganggukan kepalanya dan menjawab pasti. "Aku baik-baik saja..." Benar-benar baik-baik saja dan tidak akan bisa jadi baik-baik saja andai kau tidak datang kembali dan bertanya seperti sekarang ini padaku, Park Sooyoung...

"Baguslah!" Sooyoung melebarkan senyumannya."Kalau begitu, ayo kita keluar dari sini dan cari udara segar! Udara disini agak pengap."

"Kau benar! Udara disini terlalu menyesakan."

Sooyoung mengangguk-anggukan kepalanya walau tidak bergitu faham kemudian ia melangkah bersama Soekjin untuk menjauh dari ruang makan utama itu. "Kalau terasa menyesakan, kau harus melepasnya! Bagaimana kalau kita berjalan memutari danau?"

Soekjin menganggukan kepalanya. "Kurasa itu bukan ide yang buruk!"

Sambil berjalan santai dan beriringan, Sooyoung hanya terus menatap ke arah depan dan sesekali bersenandung riang tanpa peduli kalau sebenarnya Soekjin yang berada disampingnya itu terkadang sering mencuri-curi pandang, menatapnya lalu tersenyum memuja. Bahkan kala itu Raja Taeri yang baru menyusul keluar dari ruang makan utama, tidak sengaja menangkap pergerakan putranya itu.

Raja Taeri diam ditempatnya berdiri, mengamati Seokjin dan Sooyoung yang dari jarak cukup jauh kemudian mengernyitkan dahinya.

***

Kalau kalian pikir Sooyoung yang tadi memutuskan kembali ke ruang makan utama itu tidak mendengar sesuatu, maka kalian salah! Karena yang sebenarnya adalah Sooyoung bisa mendengar apa yang Soekjin teriakan didalam ruang makan utama tadi itu. Ia akui ia salah karena tidak sengaja menguping pembicaraan Raja dan pangeran utama. Tapi tadi kaki Sooyoung seolah mematung, ia seperti tidak bisa untuk melangkah menjauhi ruang makan utama ataupun masuk kedalam ruang makan utama dan menghentikan keributan yang terjadi antara anak dan ayah itu. Untunglah sepanjang perjalanan pulang ke pavilion nya bersama Soekjin tadi, Seokjin tidak membahas sedikitpun soal itu.

The king of the troublemaker queenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang