54

383 86 10
                                    

Chapter 54

"Taehyung, bagaimana kalau kita beritahu nenek dan minta saran darinya untuk menyelesaikan semua masalah ini?"

Taehyung menyelipkan helaian rambut Sooyoung ke belakang telinga perempuan itu. Ia tersenyum sebelum menjawab tanpa keraguan dari nada suaranya yang sebelumnya bergetar karena tangisan. "Nenek punya riwayat penyakit jantung yang terbilang cukup kronis. Menurutmu, apa reaksi yang akan nenek dapatkan jika aku bertanya padanya soal semua masalah yang terjadi saat ini? Entah nenek terlibat atau tidak, sudah pasti suatu hal buruk akan terjadi padanya kalau ia tahu cucunya yang tampan ini sudah mengetahui rahasia terbesar dari skandal Raja itu."

Sooyoung mengernyitkan dahinya kemudian Taehyung menyentil pelan dahi Sooyoung. "Kenapa mengerutkan dahi begitu? Kau tidak perlu khawatir dan membuat otakmu yang serba pas itu berpikir keras." Taehyung tersenyum kembali sebelum menambahkan. "Aku yang akan menyelesaikan semua masalah ini. Asalkan Raja sadar, aku akan membuat semuanya menjadi jelas lalu membicarakannya pada Soekjin. Jadi kau tidak perlu ambil pusing! Ini semua bukan masalahmu, istirahatlah!" Taehyung menarik tangan Sooyoung agar Sooyoung bisa jatuh kedalam pelukannya, memeluknya erat yang menenangkan.

Walau Sooyoung merasa paling senang jika berada dalam pelukan hangat Taehyung dan bisa mencium wangi dari tubuh Taehyung yang punya ciri khas, tetap saja hati Sooyoung tidak merasa sesenang seperti biasanya. Apalagi setelah ia melihat betapa kecewanya Taehyung beberapa saat lalu. Melihat tangisan suaminya yang terlihat sangat menyedihkan. Jika  bisa, Sooyoung ingin punya kekuatan super saja saat ini rasanya. Ia ingin memberantas semua penjahat yang telah membuat suaminya ini berlinang air mata kemudian menghukum para penjahat itu hingga merasakan sakit yang berkali-kali lipat dari sakit yang saat ini Taehyung rasakan. Tapi apalah Sooyoung saat ini? Dia hanyalah seorang tuan putri si pembuat masalah.

Sooyoung mengigit bibir bawahnya lalu bangun dari duduk melamuni kepergian Taehyung satu jam-an yang lalu. "Apa yang harus aku buat sekarang? Apa kalau aku meminta bantuan pada ayah, maka ayah akan membantuku seperti biasanya?" Lagi-lagi Sooyoung mengigit bibir bawahnya sebelum berdecak kuat. "Ck! Mana bisa ayah membantuku saat ini? Ah... kenapa tidak ada hal baik yang bisa aku lakukan sedari dulu sih? Kenap-"

"Sooyoung...!"

Sepasang mata Sooyoung melebar kemudian kepalanya otomatis menoleh pada sosok Raja yang tengah berbaring dihadapannya. Oow, apa yang terjadi? Apa suara yang terdengar seperti rintihan barusan adalah suara Raja yang sudah beberapa hari ini koma dan tiba-tiba saja sadar setelah mendengar keluhan Sooyoung tentang hidupnya?

Sooyoung mengedipkan sepasang matanya, menelan salivanya susah payah lalu mendekat pada Raja. Sepasang mata Sooyoung kembali melebar menyaksikan mata Raja yang sudah berhari-hari ini memejam tidur, perlahan terbuka walau terlihat kesulitan. "Ap-apa aku harus memanggil dokter? Aku rasa aku harus memanggilnya saat ini. Tung-"

Baru membalikan tubuh untuk menekan bell yang ada disebrang ranjang, tangan Sooyoung diraih. Lebih tepatnya disentuh pelan oleh Raja hingga mau tidak mau Sooyoung kembali harus menghadap pada lelaki tua yang menyebalkan itu. 

"Ada apa? Apa anda kesakitan Yang Mulia?"

Raja perlahan menggelengkan kepalanya, mencoba tersenyum sebisa mungkin lalu membuka suaranya walau sulit sekali. "Ban tu akuh....! Tolong ban tuh akuh Park Sooyoung..."

"Bantu?" Sooyoung menatap serius Raja, lagi-lagi ia mengedipkan sepasang matanya cepat karena merasa tidak mengerti. "Aku akan membantumu memanggil dokter, jadi aku harus membantumu apalagi?" Ingin sekali Sooyoung menambahkan kalau ia bahkan sudah hampir benar-benar diasingkan oleh Raja karena sepakat membantu rencana Raja waktu itu. Jadi apalagi sekarang memangnya?

The king of the troublemaker queenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang