Chapter 43
"Saya rasa saya tidak bisa melakukan apa-apa. Jadi jangan begini, Yang mulia..." Sooyoung membantu Raja Taeri untuk berdiri dari berlututnya. Ia bahkan menopang sang Raja seolah Raja adalah ayah kandungnya sendiri hingga sang Raja kembali duduk di singgasananya.
Taeri tersenyum tulus menatap Sooyoung. Kemudian sebelum Sooyoung berjalan menjauhinya, ia raih dah genggam tangan Sooyoung yang tadi membantunya untuk berdiri dan menopangnya. "Kau anak yang baik. Pantas ketiga putraku menyukaimu."
"Apa?" Sooyoung mengedipkan kedua matanya cepat. "Hem... Maksud saya, saya tidak mengerti dengan apa yang sedang Yang Mulia katakan, begitu."
Raja Taeri lagi-lagi tersenyum sebelum mengatakan. "Kim Soekjin, Kim Namjoon dan Kim Taehyung. Mereka bertiga menyukaimu."
Kim Soekjin, Kim Namjoon, Kim Taehyung, mereka bertiga menyukaimu! Hah? Menyukaiku? Menyukai Park Sooyoung, begitu maksudnya? Semuanya?
Tapi kalau Sooyoung pikir-pikir kembali mereka bertiga memang dekat dengan dirinya. Soekjin si pangeran utama itu selalu ada dikala Sooyoung sedih. Kemudian Namjoon yang ternyata adalah seorang pangeran juga selalu mau membantu Sooyoung dikala Sooyoung membutuhkannya. Lalu Taehyung.... Jangan tanyakan soal si pangeran muda itu. Walau dialah pangeran yang kelihatannya paling dingin dan paling kasar pada Sooyoung, tapi dialah suami Sooyoung. Dialah yang bisa benar-benar menghibur Sooyoung, hanya dia. Dan Sooyoung sangat menyayangi suami dinginnya itu, sangat.
Lagi pula Sooyoung juga menyukai mereka semua. Menyukai dalam artian, ia tidak membenci mereka. Sooyoung senang memiliki saudara yang baik seperti mereka. Jadi mungkin maksud Raja saat mengatakan ketiga pangeran menyukai Sooyoung, itu artinya ketiga pangeran tidak membenci Sooyoung dan mau mengakui Sooyoung sebagai anggota kerajaan yang baru bukan? Mau menerima Sooyoung sebagai saudara mereka, begitukan?
"Mereka sangat menyukaimu, menyayangimu Park Sooyoung." Raja Taeri mengecek ekspresi menantunya yang masih kelihatan bingung kemudian ia sedikit tersenyum pahit sebelum menambahkan. "Aku rasa ini semua kesalahaku. Karena kesalahanku, mereka bertiga jadi menanggung karmanya."
Bukan hanya bingung dan tidak mengerti. Tapi Sooyoung benar-benar dibuat pusing. Sebenarnya Raja ini ingin membicarakan apa sih dengannya? Tadi ia sudah berlutut meminta-minta agar Sooyoung mau membantunya. Dan kini, kenapa sang Raja yang biasanya selalu terlihat berwibawa seketika berwajah mellow seolah ingin menangis saat membahas karma?
Sooyoung menelan salivanya. Ia diam dulu untuk beberapa detik dan setelah merasa yakin untuk membuka suaranya, barulah ia bertanya. "Memangnya seorang Raja juga mendapatkan karma?"
Raja Taeri tersenyum lagi. Kepolosan Sooyoung memang memberikan kesegaran dan warna baru di dalam istana ini. "Karma tidak pernah memilih-memilih siapa orangnya dan tidak takut pada siapapun, nak."
"Lalu kenapa anda harus mendapat karma? Memangnya apa kesalahan anda? Aku rasa sekarang sudah tidak ada peperangan yang mengharuskan yang mulia untuk membunuh. Benarkan?" Eh tunggu! Kenapa Sooyoung jadi lancing begini yah?
Menyadari kelancangannya, Sooyoung segera menundukan kepalanya. Tangannya yang masih digenggam Raja kini ditarik seolah Sooyoung harus mengikuti gerakan Raja. Raja juga terus menarik tangan Sooyoung hingga Sooyoung mau duduk disamping singgasananya kemudian Raja baru melepas tangan Sooyoung. Ia lagi-lagi tersenyum hangat sebelum membuka suaranya itu. "Kalau aku ceritakan, kau mungkin akan bosan nantinya."
"Tidak apa-apa. Kalaupun aku bosan, itu akan jadi hal membosankan yang paling terhormat."
Raja Taeri menaikan sebelah alisnya yang menurut Sooyoung mirip dengan Taehyung. "Paling terhormat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The king of the troublemaker queen
FanfictionKabarnya, si pangeran muda sedang mencari pasangannya. Pangeran itu ingin naik tahta, menjadi raja kemudian menjadikan istrinya sebagai ratunya. Iya, ratunya! Siapa yang tidak ingin menjadi seorang ratu memangnya? Tapi menurut Park Sooyoung, dia su...