Chapter 50
Seseorang tidak bisa memilih oleh siapa dia dilahirkan, tidak bisa meminta dengan siapa kita dilahirkan. Kelahiran dan kematian adalah dua hal yang paling tidak bisa kita hindari dan tentukan kapan, dimana, sedang apa, dan oleh siapa. Jadi bukan salah Taehyung kalau ia lahir bukan dari rahim sang Ratukan? Bukan keinginan Taehyung untuk lahir dari orang yang paling ia benci selama ini.
Taehyung menolehkan kepalanya ke belakang, melirik istana megah dengan pencahayaan paling menderang disana, ia tersenyum pahit. Pahit saat menyadari kalau tempat tinggal yang sejak kecil ia tinggali itu kini terasa asing. Apa perasaan seseorang akan cepat berubah saat tahu kebenaran yang selama ini tersembunyi mulai terungkap?
Sekali lagi Taehyung tersenyum. Tersenyum walau hatinya menangis sedu, walau otaknya ingin meledak karena terlalu banyak muatan pikiran yang berkecamuk kini. Istana dan segala rahasia didalamnya itu memang brengsek. SANGAT BRENGSEK!
Kini Taehyung berhenti melangkah, menjatuhkan tubuhnya dibawah pohon oak lalu duduk dengan melipat kedua kakinya. Ia sembunyikan wajahnya diatas kedua kakinya lalu Taehyung memejamkan kedua matanya. Ia sudah tidak ingin menangis lagi rasanya. Air matanya sudah malas keluar malam ini.
Apa kalian pernah merasa sangat kecewa dengan keadaan yang tiba-tiba terjadi hingga menangispun tidak ingin lagi karena tahu hal itu tidak akan berguna? Percuma saja!
Kecewa...
Satu kata itu tidak bisa untuk tidak Taehyung rasakan walau kenyataannya, jika ada kata yang tingkatnya beberapa level lebih tinggi dari kecewa, maka Taehyung akan mengatakan kata itu. Tapi sayangnya tidak. Sayangnya tidak ada kata lagi selain kata kecewa yang bisa menjelaskan perasaan yang bersarang dalam dirinya kini.
Dan jika saja ayahnya tidak sedang koma saat ini, mungkin saja Taehyung bisa meluapkan sedikit rasa kecewanya itu pada ayahnya. Taehyung bisa menanyakan semua hal yang selama ini ayahnya itu rahasiakan darinya. Taehyung bisa menuntut penjelasan dan setidaknya ia bisa menghadapi kakaknya Soekjin dengan lebih tenang nantinya.
Tapi sekarang?
Bagaimana bisa Taehyung menceritakan kejadian yang baru ia alami ini pada kakaknya itu? Apalagi Taehyung ingat setiap kalimat kebencian penuh dendam yang keluar dari mulut Soekjin saat mereka membahas perempuan yang paling mereka berdua benci itu. Perempuan yang telah melahirkan Taehyung, ibunya.
Taehyung mengangkat kepalanya, menatap kosong ke arah depan. Bayangan sang Ratu yang tersenyum hangat menyambutnya tiba-tiba terlintas. Lalu bayangan sang Ratu yang sedang berlinang air matapun kin terlintas, membuat Taehyung merasa frustasi.
Jadi orang yang selama ini patut disalahkan itu ibunya? Dan juga dirinya? Diri Taehyung lah yang membuat hari-hari sang Ratu menjadi sangat tersiksa. Taehyung lah orang yang paling menyiksa Ratu dulu. Bisa-bisanya Taehyung kecil mengharapkan kasih sayang Ratu yang tulus padahal dialah salah satu orang yang membuat Ratu memilih mati ketimbang hidup dengan kesengsaraan dan penderitaan.
Taehyung bangun, berdiri kemudian ia membalikan tubuhnya untuk menghadap pohon oak di belakangnya. Lalu dengan mata memerah kesal, Taehyung pukuli pohon yang tidak bersalah itu secara membabi buta. "Aku benci ini! Benci diriku!"
***
Sooyoung tidak tahu lagi harus mencari Taehyung kemana lagi. Tadi dia sudah mencari ke pavilion utama, tempat dimana Raja sedang dirawat. Tapi hanya ada Soekjin disana. Soekjin bahkan bilang kalau Taehyung sudah Kembali sedari tadi. Di ruang kerjanya pun Taehyung tidak ada. Lalu, kemana perginya si Pangeran brengsek yang menyebalkan itu?
Sooyoung segera bangun dari duduknya diatas tepian ranjang tempat tidur saat pintu kamar terbuka, kemudian ia berlari (seperti sedang menghadapi perlombaan) mendekat ke arah pintu. Senyumannya terbit begitu saja sebelum ia berkata. "Kau kemana saja? Aku mendarimu seda..." Mulutnya tidak menutup, tapi semua kalimatnya seolah hilang tertelan bumi saat sepasang mata bulat Sooyoung melihat tangan kanan Taehyung yang berlumuran darah, sangat mengejutkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/282001094-288-k616785.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The king of the troublemaker queen
FanficKabarnya, si pangeran muda sedang mencari pasangannya. Pangeran itu ingin naik tahta, menjadi raja kemudian menjadikan istrinya sebagai ratunya. Iya, ratunya! Siapa yang tidak ingin menjadi seorang ratu memangnya? Tapi menurut Park Sooyoung, dia su...