Seorang laki laki paruh baya berpakain rapi kini tengah duduk di kursi kantornya. dihadapannya kini ada tiga lelaki berbadan cukup besar beridiri dihadapannya. Terlihat mereka bertiga ketakutan bahkan salah satu dari mereka mengeluarkan banyak keringat.
"Kau belum menemukan anak anak ku?" Tanyanya dengan suara datar.
"B-belum tuan, tapi saya baru saja mendapat kabar bahwa bahwa kedua anak kembarmu tidak berpisah." Jawab pria bernama Kris Wu itu.
"Kenapa kalian bekerja sangat lamban? Kris beritahu anak buah mu untuk lebih cepat lagi." Setelah mengatakan itu dia beranjak lalu keluar dari ruang kerjanya itu.
Kepalanya sangat pusing mengingat kejadian delapan belas tahun lalu. Dimana anak anak nya harus di titipkan di panti asuhan karena terror dari pesaing bisnisnya.
Di titipkan di panti asuhan yang berbeda membuat mereka terpisah dan tak mengenal satu sama lain. Tentu saja kecuali Lisa dan Chaeyoung, Mereka tidak dipisahkan karena mereka kembar.
Park Seojoon, ayah dari empat gadis cantik itu. Bukan tanpa alasan dia menitipkan anak anaknya di panti asuhan yang berbeda. Itu membuat para pesaing bisnisnya kebingungan dimana keberadaan anak anaknya dan akhirnya berhenti mencarinya.
Namun ketika masalahnya selesai, hendak mengambil anak anaknya lagi. Kedua anaknya telah di adopsi dan kedua anaknya yang lain telah pindah ke panti asuhan lain karena panti asuhan tempat ia menitipkannya dulu terjadi kebakaran.
Itu membuat Seojoon kalang kabut, dia mengerahkan banyak anak buah untuk mencari anak anaknya.
"Maafkan Appa yang bodoh ini nak, harusnya Appa tidak menitipkan kalian."
........
Kini Jisoo terduduk di meja makan apartemen Lalice. Keringat bermunculan di wajahnya tatapan Chaeyoung sangat mengerikan untuknya.
Setelah dirasa puas memandangi Jisoo, Chaeyoung mulai bertanya pada Jisoo. Pertanyaan yang saat tadi dia tahan.
"Nona, kau bukan korban penculikan adik ku kan? Atau kau memaksa adik ku untuk membawa mu pulang?" Pertanyaan Chaeyoung yang se akan menyudutkan itu membuat Jisoo tertawa hambar
"Adikmu tadi menghampiri ku dan mengira ku hantu, entah karena kasihan atau memang dia anak yang baik dia membawa ku pulang." Jelas Jisoo panjang lebar itu bisa membuat Chaeyoung menganga lebar, setaunya adiknya itu se dingin kulkas 35 pintu bahkan mungkin pintunya melebihi itu. Dan sekarang dia mengajak Jisoo pulang?
"Nona, kau punya kenalan yang bisa mengusir setan? Aku takut jika adik ku kerasukan."
.......
Lalice berjalan dengan muka datar dan amat serius, entah apa yang sedang dia pikirkan. Menerobos hujan tanpa payung dan hanya menggunakan jaket serta earphone yang selalu menempel di telinganya.
Langkahnya terhenti ketika seseorang memayunginya sambil berdiri di sampingnya
"Hai, kau mengingatku?" Tanya gadis dengan pipi mandunya itu yang membuat Lalice berpikir, dia benci berpikir.
Siapa wanita ini? Dimana kami bertemu? Kenala dia seolah olah pernah bertemu denganku? kira kira seperti itu isi pikiran Lalice
Keterdiaman Lalice membuat senyum Jennie luntur namun bukan berubah menjadi wajahnya bukan menampakan wajah sedih, wajahnya menampakan ke kesalan
"Ya! kau melupakanku? aku Jennie Kim! bukan kah aku meminta mu untuk mengingatku?" tanya jennie se akan tidak memberi Lalice kesempatan untuk berbicara
"kau tidak sepenting itu untuk ku ingat, Nona." Setelah mengatakan itu, Lalice pergi meninggalkan Jennie yang masih diam menatap punggungnya yang perlahan menjauh.
Lalice tidak berbohong. Bahkan sampai saat ini dia belum mengingat Jennie. Mengeyahkan seluruh pikirannya, Lalice terus melangkahkan kakinya hingga sampai di depan kampusnya.
......
Jennie terduduk di meja kerjanya. Saat ini dia berasa diperusahaannya. Dirinya serta Taeyong baru menyelesaikan rapat dengan sebuah Klien dari Thailand.
Jennie terus menghembuskan nafasnya kesal. Ucapan Lalice tadi menggema dikepalanya. Apa memang dia tidak sepenting itu? Apa dirinya hanya penganggu?
Jennie menenggelamkan kepalanya di tumpukan tangannya. Konsentrasinya seakan buyar. Mengapa dia merasa sakit ketika Lalice berkata bahwa dia tidak penting? Mengapa dia menginginkan dirinya menjadi penting bagi Lalice?
"Ah Molla!"
Menggeram kesal, Jennie meninggalkan ruangan itu. Meninggalkan Taeyong dengan tatapan bingungnya kepada Jennie.
"Apa dia salah makan?"
palembang, 11 November 2021
![](https://img.wattpad.com/cover/281520888-288-k561891.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuardach
FanfictionBerpisah sejak kecil? bahkan mereka terpisah saat mereka tak mengerti apapun. Tinggal disebuah panti yang berbeda membuat mereka tak saling mengenal satu sama lain. mencari kesemua tempat tapi lupa memeriksa apa yang ada di sebelahnya.