Cuardach : 39. Perkumpulan

693 114 20
                                    

Lisa terduduk termenung memandang ikan yang berenang kesana kemari di hadapannya. Banyak hal yang membuatnya berpikir sekarang. Seulgi? Masih hidup? Ironis sekali jika itu benar. Bahkan jika di pikirkan secara matang tidak masuk di akal pikirannya. Kenapa dia memalsukan kematiannya? Apa alasannya?

Deruan nafas panjang terus menerus keluar dari mulutnya. Dunia seakan mempermainkannya saat ini. Banyak sekali kabar mengejutkan yang dia dengar akhir-akhir ini.

Dia menghadap kebelakang dengan jengah. Melihat Chaeyoung yang sedari kemarin tidak pernah membiarkannya sendiri. Matanya memutar malas enggan memberikan atensi lebih terhadap kakak kembarnya itu.

"Bahkan seorang anak sd memiliki privasi." Ujar Lisa dengan pelan namun dapat di dengar dengan jelas oleh telinga Chaeyoung.

"Persetan dengan privasi bodoh. Kau baru saja di culik jika kau lupa." Balas Chaeyoung yang membuat Lisa semakin jengah. Dengan jengah Lisa memutar badannya dan melangkah ke arah belakang sembari menggerutu di dalam hatinya.

"Tapi aku masih tidak mengerti Lisa. Bagaimana bisa wanita yang menculikmu adalah Seulgi. Bukannya dia sudah mati? Aku yang mengantarmu ke makamnya saat itu. Bahkan jika dia Seulgi, kenapa dia memalsukan kematiannya?Apa alasan dia menyakitimu? Kalian sangat dekat." Chaeyoung panjang lebar memaparkan semua pertanyaan yang tersimpan di kepalanya.

Lisa terduduk diam mendengar rentetan-rentetan pertanyaan Chaeyoung. Dirinya hanya menatap Chaeyoung dengan tatapan nanar, karena dia juga tidak tahu apa maksud dan tujuan gadis itu jika benar dia Seulgi.

"Entah. Argh! Rasanya kepalaku ingin pecah." Teriakan Lisa sembari merebahkan kepalanya di atas meja makan.

Keheningan menerpa keduanya. Semua larut dalam pikiran masing-masing. Namun, dapat dipastikan bahwa mereka memiliki tujuan yang sama.

Suara denting notifikasi mengacaukan keheningan keduanya. Sebuah notifikasi dari Jennie mengalihkan semua atensi mereka. "Sebuah Group Chat?" Ujar keduanya bersamaan.

Penculikan

Jennie
Berkumpul di lokasi yang aku berikan,
secepatnya. -14.51

Taeyong
Aku sedang bekerja. -14.51

Jisoo
Kau kan bekerja untuknya. -14.52

Chaeyoung
berkumpul untuk apa? -14.52

Jennie
10 menit tersisa -14.53

Tanpa bertanya lebih lanjut. Lisa dan Chaeyoung menuju ketempat yang dikatakan Jennie. Saat sampai disana, tenpat itu seperti ruko biasa yang tidak berpenghuni. Namun, tempat ini cukup terawat.

"Apa aku akan di culik lagi?" Mendengar Lisa mengatakan itu, Chaeyoung dengan cepat melayangkan pukulan kepada bibir adiknya itu. Lisa menatapnya dengan tidak senang, namun Chaeyoung memberikan tatapan yang lebih mematikan dari itu.

Kaki keduanya melangkah masuk ke dalam gedung itu. Alangkah terkejutnya mereka ketika melihat isi dalam gedung itu terlihat seperti markas rahasia Badan Intelejen Negara. Layar besar, komputer canggih dan masih banyak lagi.

"Kapan kau membuat ini?" Ujar Lisa menatap Jennie yang terduduk di salah satu kursi dengan kacamata hitamnya yang belum dia lepas.

"Dua tahun lalu. Memiliki rahasia adalah hobiku." Ujar Jennie tanpa terbata menjawab ujaran Lisa yang masih tercengang.

Tak lama dari situ. Taeyong datang disusul dengan Jisoo. Keempat pemuda-pemudi itu di persilahkan duduk oleh empu yang memiliki tempat ini. Mereka semua hanya menatap bingung Jennie yang masih belum berucap apapun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cuardach Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang