Cuardach : 09. Hospital

1.7K 215 2
                                    

Dua gadis cantik itu kini tengah duduk di ruang tunggu IGD rumah sakit itu. Pagi ini Jisoo dan Lisa dikejutkan oleh teriakan Chaeyoung yang menggema di apartemen tempat mereka tinggal.

Chaeyoung terjatuh di kamar mandi dan menyebabkan kepalanya bocor, tentu hal itu membuat Jisoo dan Lisa panik.

Bahkan Lisa harus membolos kuliah. Lisa maupun Jisoo sedikit merutuki Chaeyoung yang tak berhati hati ketika ke kamar mandi, namun tak bisa di pungkiri bahwa rasa khawatir keduanya lebih besar.

"Unnie akan membelikanmu makanan di cafetarian. kau tunggu disini, eoh?"  Setelah mendapat anggukan dari Lisa gadis dengan rambut hitam pekatnya itu bangkit meninggalkan Lisa.

Satu bulan lebih mereka bersama cukup membuat rasa kasih sayang di antara mereka terbentuk. Walau Lisa masih saja kaku seperti sebelumnya, namun mereka sedikit bersyukur karena perlahan lahan Lisa mulai meluluh

"berikan aku dua cup kopi hitam dan dua porsi kimbab" setelah mendapat pesanannya tak ingin berlama lama Jisoo segera meninggalkan caffetarian tersebut.

.........

Jennie dan Taeyong kini tengah berada di rumah sakit. keduanya baru saja mendapatkan Vaksin Influenza, sudah menjadi kewajiban bagi mereka untuk mendapatkan Vaksin tersebut di setiap bulannya.

Tubuh Jennie dan Taeyong tergolong tubuh yang sangat gampang terkena sakit, Khususnya flu. sungguh mereka sangat membenci flu, terlebih Taeyong yang memiliki asma dia akan sering kambuh jika dia flu.

"heis! aku menrasakannya setiap bulan namun rasanya tetap saja sakit" gurutu Jennie yang membuat Taeyong menahan tawanya.

Memang Jennie adalah sahabat baiknya, namun jika di tengah umum Taeyong harus bersikap bahwa dia adalah sekretaris Jennie.

Jennie merupakan CEO yang cukup terkenal, siapa yang tidak mengenalnya di dunia perbisnisan. semua tentang hidupnya akan di unggah ke media sosial oleh Paparazi. karena itu Taeyong maupun Jennie sepakat untuk berlagak seperti Atasan dan Sekretaris pada umumnya di tempat yang ramai orang. tentu mereka menghindari skandal yang mengatakan bahwa mereka adalah sepasang kekasih.

"Sajangnim, ingin ke caffetarian terlebih dahulu?" panggilan dari Taeyong itu mampu membuat Jennie menahan tawanya. Entah mengapa setiap Taeyong memanggilnya dengan panggilan yang formal Jennie tak bisa menahan tawanya.
"Wae? kenapa kau tertawa? ada yang salah dengan tampilanku?"

"Aniya, aku hanya merasa geli ketika kau memanggilku Sajangnim" sahut Jennie yang di iringi dengan kekehannya, lalu dengan sengaja menginjak kaki Taeyong.

"Ya! aku akan—" ucap Taeyong terpotong. karena ingin mengejar Jennie, Taeyong tak melihat ke arah sekelilingnya dan tak sengaja menabrak seseorang.
"Nona, kau tak apa? perlu ku panggilian dokter?"

"Aniya, aku tak apa" jawab gadis itu lembut

"Ya! Sekretaris Lee? kau menabrak orang? bagaimana— eoh? kau?" ucap Jennie seketika terhenti ketika melihat gadis yang telah di tabrak oleh Taeyong. Jennie mengenalnya, sangat mengenalnya. Dia Jisoo.
"Jisoo-ssi? apa yang kau lakukan disini? kau sakit?"

"Ani. aku tidak sakit, Chaeyoung terjatuh dari kamar mandi dan kepalanya bocor." jelas Jisoo itu membuat Jennie mengangguk

"Kalau begitu Jennie-ssi, aku permisi dulu. Aku takut Lisa menunggu ku" ingin segera beranjak pergi namun Sebuah suara menahannya.

"Jisoo-ssi, chakkaman. kalau aku boleh tau, dimana ruang rawat Chaeyoung?" Jennie berucap dengan ragu, tentu karena dia baru bertemu dengan Chaeyoung baru dua kali.

Tunggu, kalian melupakak Taeyong? Lihatlah, mukanya sangat kebingungan sekarang.

"Lantai 5 bangsal kelas 2 nomor 207." tanpa menoleh Jisoo meneruskan langkahnya meninggalkan Jennie dan Taeyong.

........

Lisa duduk sembari memainkan ponselnya guna mengusir rasa bosan yang hinggap pada dirinya. merutuki Jisoo yang sangat lama, entah apa yang sedang dia lakukan di Caffetarian.

"keluarga Nona Chaeyoung" sebuah suara yang membuatnya se akan di jatuhi es. dia bahagia karena sebentar lagi dia pasti di izinkan masuk ke ruangan Chaeyoung dan rasa bosannya itu akan hilang.
"aku adiknya, wae?"

"kau boleh masuk, kami telah menjahit kepalanya. besok dia boleh pulang" tebakan Lisa tepat sasaran. membungkuk hormat pada dokter itu Lisa segera membuka pintu ruang rawat Chaeyoung secara terburu buru.

"Lili-ya—"

"Ya! tidak bisa kah kau berhati-hati, Unnie? Lihatlah, kau hampir saja hilang ingatan." sungguh Lisa mengutuk Chaeyoung, tadi dia tak bisa memarahi Chaeyoung karena rasa paniknya. namun sekarang rasanya Lisa ingin sekali menarik telinga kakak kembarnya itu hingga putus.
"Arrayo, mianhae. Berhenti menatapku seperti itu, kau terlihat seperti singa kelaparan."

"MWORAGO?!"

Palembang, 1 Desember 2021.

bintangnya jangan lupa kak

Cuardach Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang