Tok~ tok~
Katukan itu membuat perhatian keduanya teralihkan, entah siapa yang kini tengah bertamu. teman Lisa? Oh ayolah bahkan Lisa menjadi bahan rundungan.
"Nuguseoyo? apa itu Chaeyoung?""Untuk apa dia mengetuk pintu? lebih baik kau buka pintu" Enggan berdebat dengan Lisa, Jisoo memilih membukakan pintu.
"Ya! Chaeyoung-ah ada apa denganmu?" Jisoo bertanya dengan cemas.
Tentu wajar jika Jisoo merasa cemas, melihat Chaeyoung terkulai lemas di punggung seoarang gadis yang tidak di kenal dengan luka di pelipisnya.
"Unnie, Wae geure?"Merasa berat di punggung, Jennie segera masuk tanpa permisi dan membaringkan Chaeyoung di sofa rumah itu.
"Ya! kau wanita tak sopan itu kan?! kau apa kan kakak ku?" Tanya Lisa tajam
Tentu Lisa masih ingat pertemuannya dengan Jennie di tempat pengisian bahan bakar. terlihat angkuh dan tidak sopan.
Di Negara mereka menanyai privasi seseorang yang baru di kenal adalah perilaku tidak sopan. wajar jika Lisa kesal dengan Jennie
"Tadi aku hampir menabraknya, tapi belum sempat mobilku menyentuh badannya dia terlebih dahulu jatuh" Ucap Jennie yang mendapat anggukan dari Jisoo namun mendapat tatapan tajam dari Lisa.
"Aku sudah membawanya kerumah sakit, dokter mengatakan bahwa dia kelelahan. Aku harap kau istirahat dengan cukup, Chaeyoung-ssi." sambung Jennie
"Berapa ganti ruginya?""Kurasa itu tak perlu, lagi pula aku mempunyai hutang budi padanya. Kalau begitu aku pamit" Ucap Jennie lalu dengan segera melangkah kan kakinya menuju pintu keluar.
"Tunggu, bukan kah kita pernah bertemu?" Suara itu membuat langkah Jennie terhenti. bukan Lisa, namun Jisoo. Dia ingat jelas, gadis ini, gadis yang pernah diselamatkannya
Memandangi wajah Jisoo lekat, berusaha mengingat wajah wanita di hadapnnya ini. Terlihat tak asing.
"Ah! kau wanita yang menyelamatkan ku dari bebedah berbadan beruang itu bukan?" Ucap Jennie dengan antusias
"Terimakasih telah menyelamatkan ku saat itu, dan maaf atas sikap tak sopan ku kepada mu gadis imut" Sambung Jennie yang membuat Lisa bergidik ngeri.
"Terimakasih telah mengantarku pulang" Suara itu membuat ketiga gadis lainnya menoleh. Ya, Chaeyoung tidak pingsan, dia mendengar semua percakapan ketiga gadis itu. lagipula bagaimana Jennie tau rumahnya jika Chaeyoung pingsan?
"Tak masalah, aku harus pergi sekarang."
"Hati-hati di jalan"Kata singkat itu membuat hati Jennie menghangat, dia seakan di perhatikan oleh kakaknya sendiri
........
Membuka matanya di pagi hari, Chaeyoung mendapati sakit di seluruh tubuhnya. Melihat Lisa dan Jisoo yang tidur di sebelahnya membuat senyumnya mengembang.
Chaeyoung sangat senang dengan keberadaan Jisoo dirumah ini, keadaan rumah ini semakin menghangat. Kalian pasti tau sedingin dan se kaku apa sikap Lisa, bahkan ketika dirumah Lisa berkomunikasi hanya ketika ada hal yang penting.
Tidak di pungkiri bahwa Chaeyoung kesepian, namun semenjak kedatangan Jisoo semuanya berubah. Dia memiliki tempat bersandar dan bercerita, juga sikap Lisa yang semakin lama semakin menghangat.
Tak ingin berkutat lebih lama dengan pikirannya, Chaeyoung memilih bangkit dan memasuki kamar mandi. Chaeyoung sadar jika saat ini dia masih sakit, bahkan denyutan di kepalanya tidak ingin berhenti, tapi Chaeyoung tetaplah Chaeyoung.
Selesai dengan aktivitasnya, ingin segera berangkat namun suara datar dan dingin menghentikannya
"Ingin pergi kemana?""Lili-ya, aku—" Ucapan Chaeyoung terhenti ketika melihat wanita di belakangnya.
Dia Jisoo, jelas itu membuat Chaeyoung sangat terkejut, dia sudah terbiasa mendengar nada ketus dan datar dari Lisa. Tapi Jisoo? yang biasanya berkata dengan lembut dan halus tiba tiba berkata dengan nada yang bisa dibilang ketus?
"Unnie, aku harus bekerja.""Dengan keadaan mu yang seperti ini? Kau masih sakit Chaeyoung-ah!" Jisoo berucap marah.
Sunggug Chaeyoung sangat bingung saat ini, apakah Jisoo sedang datang bulan? Jika iya sepertinya Chaeyoung dalam masalah.
"Kau memarahiku?""Iya! Kenapa?! kau tak suka?"
"A-aniya, aku akan kembali tidur"
......
Hujan turun mengguyur Seoul hari ini. Chaeyoung cukup bosan hari ini. Dia benar benar tidak dibiarkan keluar rumah oleh Jisoo dan Lisa. Hampir seharian penuh dia hanya terduduk menonton televisi seharian.
Ingin sekali rasanya keluar rumah, ingin bermain seperti anak-anak lain seusianya. Tapi dia tidak bisa. Selain dia tidak memiliki teman, dia juga harus bekerja untuk menyambung hidupnya.
"Aish, lebih baik aku tidur."
Palembang, 23 November 2021.
bintangnya boleh?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuardach
FanfictionBerpisah sejak kecil? bahkan mereka terpisah saat mereka tak mengerti apapun. Tinggal disebuah panti yang berbeda membuat mereka tak saling mengenal satu sama lain. mencari kesemua tempat tapi lupa memeriksa apa yang ada di sebelahnya.