Cuardach : 35. Secret #1

1K 171 14
                                    

Matanya terbuka, memandang dinding putih di depannya, di sampingnya terdapat tirai, serta selang yang ada di tangan serta kedua lubang hidungnya. Ini, Rumah Sakit?

"Apa ini semua? Rumah sakit?" Jennie bergumam dengan suara kecil, menerjang selimut yang menyelimuti dirinya, memandang aneh pada gadis yang menggunakan masker hitam yang menutupi seluruh wajahnya yang ada di hadapannya saat ini.

"Kau ini apa? Pencuri? Tak ada yang bisa kau ambil dariku, aku ini pengemis tau!" Jennie berucap dengan santai tanpa takut ataupun memandang gadis dihadapannya ini dengan menyeramkan. tatapannya hanya datar.

gadis itu perlahan berjalan mendekati Jennie, duduk dan menggenggam tangan Jennie dengan lembut, Jennie mendelik heran, sontak menyentak tangan yang tertutup sarung tangan itu dengan kasar.

Gadis itu berjalan menjauh, merogoh kantung jaket yang dia sampirkan di sofa itu, tangannya mengambil sebuah buku catatan kecil dan sebuah pulpen.

Gadis itu terlihat menuliskan sesuatu pada buku cacatan itu, Jennie semakin dibuat heran dengan tingkah laku aneh manusia yang ada di hadapannya saat ini.

"Kau bisu?"

Tak menghiraukan ucapan Jennie, gadis itu mendekat ke arah Jennie lalu mendudukan dirinya di atas ranjang rumah sakit itu. Mendekatkan badannya kepada Jennie lalu merangkul pundak Jennie yang membuat Jennie sangat tidak nyaman.

"Selain bisu kau juga lesbian ya, tante?" Tepat setelah mengatakan itu, Jennie merasakan ramgkulan di pundaknya merubah menjadi cengkraman yang amat sangat keras, menandakan bahwa dia tidak menyukai ucapan Jennie.

"Baiklan! Kau hanya bisu, tolong—"

Ucapan Jennie terpotong ketika gadis itu menunjukan buku catatan kecil yang sudah ditulisnya tadi, mata Jennie membelalak.

"Aku tau rahasia tentang keluargamu, Nona Jennie."

Itu isi dari buki cacatan itu, Jennie menatap wanita itu dengan penuh harap disertai sedikit percikan marah di dalam hatinya.

"Apa yang kau ketahui keparat!" Walaupun wajahnya tertutup masker, Jennie tahu bahwa wanita itu sedang tersenyum mengejek ke arahnya. Jennie tidak perduli dengan hal itu, saat ini dia benar benar ingin mengetahui orang tua kandungnya.

Gadis itu kembali menuliskan sesuatu di buki catatannya, Jennie dengan penuh harap memohon bahwa perempuan ini akan membawanya kepada keluarga aslinya.

"Ikutlah denganku Nona, Park. Kau mau?"

Jennie mengangguki dengan cepat ucapan wanita itu. Tanpa berfikir panjang dia menyetujui ajakan wanita itu, mereka berjabat tangan dengan halus, Jennie pun memberikan senyumnya kepada gadis itu.

"Kau mudah dibodohi ya Jennie Kim."

.....

Tiga laki-laki dengan gaya yang berbeda, bertemu di tempat yang benar benar sepi. Satu Pria muda dengan dua Laki-laki paruh baya dihadapannya sedang terlihat membincangkan hal yang serius.

Pria muda itu menyeruput kopinya dengan tenang lalu menatap kedua Laki-laki paruh baya dihadapannya tanpa rasa takut sedikitpun.

"Tujuan kita kan sama, Pak?" Ujarnya sebagai permulaan yang membuat kedua laki-laki paruh baya itu memusatkan perhatian kepada dirinya.

"Kim Seonho, kau ingin menemukan putrimu yang hilang lalu membawanya kembali kerumah, kan?" Ucap Pria muda itu terjeda. Kim Seonho membenarkan ucapan Pria muda itu dengan menganggukan kepalanya.

Menarik nafasnya sekali lagi, Dia menyeruput kopinya sembari mengamati situasi disekitar sini, berbahaya jika ternyata mereka tidak menyetujui dan hanya menjebak.

Cuardach Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang