Cuardach : 14. Sweet Time

1.5K 216 3
                                        

Jisoo dan Chaeyoung di kagetkan dengan Jennie yang datang dan Lisa yang berada tepat di punggungnya.

Kejadian ini membuat ingatan mereka terlempar ke beberapa saat lalu ketika Jennie mengendong Chaeyoung yang pingsan karena kelelahan.

Mendudukan Lisa di sofa, Jisoo dan Chaeyoung terkejut dengan perban yang terletak di belakang kepala Lisa.

"Ya! Apa yang terjadi? Kenapa kau terluka Lisa-ya? Jennie Unnie! Kau apa kan adik ku?" Chaeyoung berucap heboh, rasa khawatirnya berada di puncak sekarang.

"Apa kau menabrak Lisa, Jennie-ya?" Pertanyaan Jisoo itu mampu membuat Jennie terbelalak, Jennie? Menabrak Lisa? Mana mungkin.

"Ya! Aniya! Aku tak menabraknya. Dia di rundung di kampusnya" Ucap Jennie yang mendapat tatapan tajam dari Lisa dan juga teriakan dari Jisoo dan Chaeyoung.

"Mwo?! Dirundung?" Ucap mereka bersamaan

"Siapa yang berani merundung adik ku?" Chaeyoung mengeluarkan suaranya, dia tak terima jika adiknya disakiti orang lain.

"Im Nayeon, dia yang merundung Lisa" Mata Chaeyoung membulat sempurna. Im Nayeon adalah musuhnya dan Lisa dari bangku sekolah dasar. Jika berdekatan, Nayeon dan Chaeyoung selalu bertengkar. Nayeon selalu mengganggu Chaeyoung dan Lisa setiap waktu, bahkan Nayeon tak segan untuk menyakiti fisik Lisa maupun Chaeyoung. Sampai akhirnya, Lisa dan Chaeyoung keluar dari panti asuhan dan menjauh dari Nayeon. Namun, sepertinya Nayeon belum juga berhenti dan terus saja merundung Lisa.

"Ayah Nayeon berkerja di perusahaan ku, aku sudah memecat ayahnya dari perusahaan ku karena anaknya berani merundung Lisa" Jennie berucap tegas, terlihat ada kilat api amarah di dalam matanya yang membuat semua orang merinding ketika melihatnya.

"Unnie, terimakasih" Lisa berucap dengan kaku lalu berjalan memasuki kamarnya meninggalkan Jennie Jisoo dan Chaeyoung yang menganga.

"Ya! Apa aku salah dengar? Lisa menanggilku Unnie? Maldo andwe" Jennie berteriak heboh bahkan dia tak sadar bahwa dia telah memukul lengan Jisoo berkali kali

.......

Seojoon dengan susah payah menenangkan istrinya yang menangis sesegukan dipelukan. Kim Minyoung sangat terkejut dan senang ketika mendengar suaminya telah bertemu dengan anak pertamanya. Tetapi, ketika mendengar cerita suaminya bahwa anak sulungnya tak ingin kembali kerumah bahkan membencinya hati Minyoung se akan terkeloces.

Salah kan Seojoon yang menitipkan mereka ke panti asuhan, padahal Minyoung sudah bilang bahwa dia bisa menjaga anak anaknya.

"Yeobo, bagaimana ini? Anak anak kita" Minyoung terus merintih di pelukan Seojoon, dia merindukan anak anak nya.

"Bersabarlah Yeobo, aku yakin anak anak kita akan kembali ke pelukan kita" Seojoon berucap guna menenangkan istrinya.

"Aku orang tua yang bodoh, mereka membenci ku. Aku harus apa" Tangis Minyoung semakin mengeras.

Seojoon ikut terdiam memandangi istrinya yang terus mengeluarkan air mata, tak lagi berusaha untuk menenangkan Seojoon membiarkan Minyoung mengeluarkan semua kesedihannya.

......

Jisoo, Jennie, Chaeyoung, Dan Lisa kini tengah duduk di ruang Apartement kumuh milik Lisa itu. Menonton drama di televisi sambil menikmati Mie Instant yang di buat Jisoo tadi dengan tenang.

Semuanya hening, terfokus kepada drama yang sedang mereka tonton. Entah dengan keberanian apa, Jennie menyenderkan kepalanya ke bahu Lisa. Ajaibnya, Lisa sama sekali tak menolak. Dia membiarkan Jennie menyandarkan kepalanya di bahunya.

"Unnie, boleh kah aku menginap disini?" Jennie bertanya dengan Jisoo.

"Tentu saja" Bukan suara Jisoo yang keluar. Namun suara gadis es yang berada di sebelahnya sekarang.

Semuanya terpaku mendengar omongan Lisa, biasanya dia sangat tak nyaman jika di dekat Jennie. Namun sekarang, Lisa membiarkan Jennie menyender di bahunya bahkan mengizinkannya untuk menginap.

"Boleh kah aku bertanya Jennie-ya?" Jisoo berucap dengan ragu.

"Tentu saja, apa yang ingin kau tanyakan? Jennie berucap dengan antusias.

"Apa kau.. Tak malu berteman dengan kami?" Pertanyaan Jisoo membuat Jennie menyeringit.

"Malu? Malu kenapa?" Jennie berucap bingung.

"Kau pemilik JMine Group sedangkan kami hanya orang melarat yang tinggal di Apartement kumuh. Apa kau tak malu bergaul dengan orang rendahan?" Perkataan Jisoo kali ini membuat Jennie melepaskan tawanya.

"Ya! Untuk apa aku malu, aku nyaman satat berada di dekat kalian. Lagi pula berteman tak harus memandang kasta, bukan?" Jisoo terdiam atas ucapan Jennie.

"Jennie Unnie benar, berteman tak harus memandang kasta" Chaeyoung berpindah tempat duduk dan memeluk Jennie yang masih bersandar dengan Lisa.

"Ya! Kalian melupakan ku? Mengapa kalian hanya menempel pada Jennie?" Jisoo berucap kesal sedangkan Chaeyoung dan Jennie tertawa terbahak bahak.

"Kemarilah" Lisa berucap sambil merentangkan tangannya.

Jisoo terkejut bukan main, walau rasa terkejutnya mendominasi dia masih saja masuk ke dalam pelukan Lisa.

Palembang, 27 Desember 2021

Cuardach Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang