27 ~ Dia akan melepasmu untuk Lucas

2.3K 255 183
                                    

Bantu share cerita ini ya, thank you ~

**

Pagi itu setelah Tristan berangkat kerja, Halena mendapat telepon dari rumah sakit. Hasil tes DNA sudah keluar. Dia bergegas ke rumah sakit dan membuka amplop yang disodorkan padanya.

Dia menutup mulutnya dengan satu tangannya. Napasnya menjadi menderu tak karuan. "Based on testing results obtained from analyses of the DNA loci listed, the probability of full-siblingship is ninety nine point seven percent..." Air mata Halena berlinang tanpa disadarinya. Dia dan... Ayuni... Adik-kakak!

Halena segera memasukkan hasil tes itu ke dalam amplop lagi, dan melipatnya kemudian menaruhnya di dalam tasnya. Dia akan menemui Ayuni, memberitahu pelan-pelan terkait identitas Ayuni sebenarnya, namun ponselnya bergetar. Asisten Kakek Gunadi meneleponnya, menerangkan padanya ada urusan penting.

Terpaksa Halena menunda niatnya untuk mengungkap kebenarannya pada Ayuni, selain itu dia tahu pasti Ayuni sedang sibuk dengan kuliahnya. Dia akan menjelaskan pada Ayuni ketika anak itu bisa diajaknya bicara di rumahnya.

Kesedihan merambati hati Halena saat dia tiba di rumah kakeknya, untuk melihat keadaan Kakek Gunadi yang sebenarnya. Kakek berada di atas tempat tidur dengan bantuan alat di sekelilingnya. Kakek jauh dari kata sembuh. Beliau dibantu alat oksigen dan alat yang memonitor denyut jantung, tekanan darah, dan oksigen yang diserap tubuh, serta temperatur dan frekuensi pernapasan.

Halena duduk di samping tempat tidur kakeknya. Tangan Kakek mencoba menggapainya, yang langsung ditangkap Halena kemudian digenggam Halena.

"Pengacaraku sudah mengurus hibah sebagian hartaku pada kau, Halena," kata Kakek Gunadi lemah. "Dia sudah mendapat tanda tanganku, tinggal kau saja."

"Kenapa Kakek tidak bilang Kakek masih sakit? Agar saya dan yang lain bisa menemani Kakek," jawab Halena mengabaikan perkataan kakeknya barusan.

"Aku tidak mau merepotkan lagi. Sudah cukup penderitaan yang kutorehkan padamu, Halena," sahut Kakek Gunadi. Ditatapnya cucunya dengan nanar. "Aku ingin mengakhiri kesedihanmu sebelum aku pergi."

"Apa maksud Kakek?"

"Apakah kau betul tidak mencintai Tristan? Apakah setelah lamanya pernikahan kalian, tidak ada percikan cinta di antara kalian?"

Perlahan Halena menggeleng, meredam kepiluan yang menusuk-nusuk hatinya. "Saya bertahan demi Alex."

"Tristan setuju menceraikanmu. Dia akan melepasmu untuk Lucas."

"Apa maksud Kakek?" tanya Halena bingung.

"Ayah Lucas, Peter, adalah pemegang saham di perusahaan propertiku. Dia akan membayar megaproyek yang ditangani perusahaan Tristan di atas harga yang seharusnya."

"Apakah itu artinya... Tristan menjualku? Dan... Lucas pembelinya?" Halena merasa tubuhnya panas karena amarah. Dianggap apakah dia oleh semua laki-laki di sekelilingnya? Mengapa kakek dan suaminya tidak selesai juga berurusan dengan bisnis yang melibatkan Halena?

"Bukankah kau mencintai Lucas?" tanya Kakek Gunadi dengan suara yang terdengar heran. Itu kan yang selama ini Halena inginkan? Berpisah dari Tristan dan kembali pada mantan kekasihnya?

"Tidak dengan cara seperti itu." Cinta yang kumiliki dengan Lucas dulu begitu murni dan penuh ketulusan. Tidak mungkin aku mengotori cinta yang pernah singgah di hatiku dengan menjual diriku.

Setelah berbincang-bincang dengan kakeknya, Halena menemui pengacara yang datang satu jam kemudian. Dia meminta setelah sebagian aset kakeknya menjadi miliknya, semua aset itu akan dihibahkan lagi pada Ayuni. Tak lupa Halena menyerahkan fotokopi KTP Ayuni yang pernah diberikan Ayuni padanya.

Surat Cerai untuk Halena #CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang