BAB 34

463 30 0
                                    

Happy Reading guys................

🍁🍁🍁🍁🍁

Pemandangan yang indah, sedap untuk dipandang, idaman para pecinta alam tampak nyata terlihat di sini. Pengunjung sangat mengagumi ciptaan Tuhan tersebut. Decak kekaguman terus dilontarkan oleh para pengunjung. Tak terkecuali Diandra dan Rafael, khususnya Diandra.

"Woaahhh indah banget. Kak lihat deh pemandangannya bagus banget!!" Antusias Diandra menunjukkan pada Rafael. Rafael hanya menggumam, mengamati pemandangan yang menurutnya lebih indah. Diandra.

Menurut Rafael, Diandra lebih indah dan cantik dibandingkan sunrise maupun pemandangan alam lainnya. Rafael mengagumi obyek pandangannya. Tersenyum manis. Dalam hatinya selalu berkata 'cantik'

"Ihhh, kak denger gak sih? Liat itu kesana bukan ke Diandra tau." Gerutu Diandra sembari menunjukkan posisi matahari terbit.

"Kamu lebih indah dan cantik, sayang." Cetus Rafael tanpa berpikir panjang. "Gomball!!"

Mereka menikmati pemandangan yang ada hingga 30 menit telah berlalu. Akhirnya mereka mulai berjalan mengelilingi resort sembari mencari tempat makan untuk sarapan. Setelah sarapan mereka melangkah ke arah pantai menghabiskan waktu bersama, berdua. Serasa dunia milik berdua. Rencana mereka berada di resort ini selama 3 hari. Masih tersisa 2 hari lagi. Rencana hari ini hanya berkeliling menyusuri pantai, besok mereka akan menyeberang menggunakan kapal.

Tak terasa waktu berlalu, siang mulai berganti malam. Rembulan menggantikan matahari untuk bersinar. Pasangan baru tersebut memutuskan untuk kembali ke resort.

"Gimana seneng hari ini?" Tanya Rafael sembari memeluk Diandra dari belakang. Memandang malam yang nampak indah dengan rembulan dan bintang-bintang bertebaran. Saat ini mereka berada di balkon kamar.

"Seneng banget."
"Setelah ini kita mau kemana lagi kak?" Sambung Diandra. Tanpa pikir panjang Rafael berseru. "Dikamar."

"Ihh, apaan si gak asyik banget. Kalo cuma dikamar ngapain sampe sini. Di rumahpun bisa."

"Tapi beda sayang. Kita bisa berduaan menikmatinya. Tanpa adanya gangguan."

"Udah ah, pokoknya nanti sore aku mau jalan-jalan. Titik. Kalo kakak nggak mau gak masalah aku bisa jalan sendiri." Mendengar itu Rafael gelagapan.

"Baiklah-baiklah. Nanti kita jalan-jalan. Tapi ada syaratnya." Ucap Rafael berusaha bernegosiasu dengan istrinya. Yang benar saja, ia membiarkan istrinya berjalan sendirian. Nanti banyak pria diluar sana yang menggoda istrinya. Berpikir bahwa Diandra belum menikah. Enak saja. Tak akan ia biarkan seperti itu.

"Apa sya-----hhmmmptttttt

Dengan tiba-tiba Rafael menyerang bibir Diandra yang menggoda. Sejak tadi ia tak taham menatap bibir merah muda itu. Merasakan pasokan oksigennya menipis. Diandra menepuk dada bidang suami.

Paham. Diandra yang kehabisan oksigen. Rafael melepaskan pagutan bibirnya. Mengusap bibir itu dengan lembut.

"Apa apaan coba. Main nyosor aja." Rafael nyengir tanpa dosa. "Syaratnya, ayo melakukan hal yang menyenangkan. Kita buat Junior." Tanpa menunggu jawabam Diandra Rafael segera menggendong Diandra secara bridal style menuju ranjang villa. Dan terjadi lagi. Kisah semalam terulang kembali.

Diandra pasrah saja.

🍁🍁🍁🍁🍁

Sore hari Diandra telah siap dengan baju casualnya. Mengenakan hotpant dan tanktop senada dengan hotpant putihnya. Kemudian dilapisi dengan selendang pantai berwana cerah yang disampirkan di pundaknya. Menambah kecantikannya. Tak lupa kacamata hitam yang sudah bertengker ditanktopnya.

RAFANDRA (COMPLETED)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang