Seragam SMA Alexander
Terlihat seorang gadis berkucir kuda memperlihatkan lehernya yang jenjang, mengenakan seragam atasan berwarna abu-abu dan bawahan rok biru dongker sedang berlari menuju SMA Alexander dengan nafas tersengkal-sengkal dan banyak peluh keringat yang menetes didahinya, tidak menyurutkan niatnya agar tidak terlambat ke sekolah dihari pertamanya. Ya, hari ini merupakan hari pertama gadis itu memasuki dunia Sekolah Menengah Atas dan menjalani MOS. Namun naas sesampainya di sekolah, semua peserta MOS sudah berbaris dilapangan.
"Hei, kamu yang terlambat!." Panggil kakak kelas yang bertugas didepan gerbang untuk mengecek peserta MOS yang terlambat datang.
"Saya kak haaahh?" Tanya gadia itu yang nafasnya masih tersengkal-sengkal namun masih terdengar lembut dengan menunjuk dirinya sendiri.
"Iya kamu, sekarang cepet kamu bergabung dengan teman kamu yang terlambat. Barisan yang menghadap ke timur." Beritahu kakak kelas itu pada gadis itu.
"Iya kak." Jawab gadis itu, kemudian berlari menuju barisan yang dimaksud kakak kelas tadi.
"Sekian yang dapat saya sampaikan, bila ada kesalahan mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga lancar dalam menjalani MOS. Selamat siang." Kata seorang laki-laki yang berada di mimbar dengan suara datar. Kemudian turun dari mimbar dan mengembalikan mic kepada MC. Mungkin, ketua osis pikir gadis itu yang baru datang.
"Oke, terima kasih pak ketos hahaha..... Acara selanjutnya kalian mencari nama kalian pada kertas yang tertempel di pintu kelas. Nah jika nama kalian ada, kalian masuk ke kelas itu dan menlanjutkan rangkaian acara yang telah disusun oleh OSIS. Waktu kalian 30 menit, dimulai dari sekarang. Dan yang berada pada barisan menghadap timur tetap ditempat." Kata MC yang berada dimimbar pada peserta MOS. Seketika semua peserta membubarkan diri dari lapangan dan mencari nama mereka.
Datanglah pengurus OSIS didepan barisan yang terlambat. Oh ya, ada sekitar 15 peserta MOS yang terlambat datang.
"Selamat siang. Mungkin diantara kalian ada yang belum mengetahui saya. saya Rafael Adelardo, menjabat sebagai ketua OSIS." Ucap ketua osis dengan suara yang keras dan datar.
"Siang kak." Jawab peserta MOS yang terlambat dengan serempak kecuali seorang gadis yang berada dibelakang. Dengan wajah pucatnya gadis itu masih mengatur nafasnya agar tidak terjadi hal yang mengakibatkan tubuhnya tumbang.
"Jangan sekarang ya tuhan." Batin gadis itu. Setelah beberapa saat nafas gadis itu kembali normal meskipun tetap terlihat pucat.
"Oke. Untuk mempersingkat waktu, konsekuensinya kalian mendapat hukuman dengan bernyanyi didepan teman kalian selama MOS sebagai hiburan peserta lainnya selama kegiatan MOS . Jadwal kapan kalian tampil akan diatur oleh OSIS dan dishare ke kalian. Kalian harus mempersiapkan diri. Mengerti?" Tanya Rafael dengan tegas dan datar pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFANDRA (COMPLETED)✅
Romance#AdelardoSeries1 Percayalah "Hidup penuh dengan teka-teki takdir. Tak terduga." - Diandra Altair Penasaran? langsung dibaca. mohon maaf apabila ada kesalahan ini merupakan cerita pertama saya. mohon dimaklumi bahasanya. mohon maaf apabila ada kesa...