BAB 15

390 24 0
                                    

Maaf ya guys baru bisa up sekarang. Astaga akhir-akhir ini sibuk banget sebab minggu ini kuliah perdana semester baru. Apalagi sekarang lagi pandemi COVID-19 mengharuskan kuliah online. Yang sudah diribetkan dengan jadwal tubrukan pemakaian zoom jurusan. Ditambah tugas-tugas yang sudah bermunculan. Hahaha
Begitulah apalagi sudah semester 5 tambah sibuknya tak terkendali. Wkwkw..........
Oke sekali lagi maaf baru bisa up sekarang...........
Lanjuttt.............

Dimas Adiwijaya

Ganteng gak visualnya Dimas Adiwijaya??? Atau recommended visual lainnya???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ganteng gak visualnya Dimas Adiwijaya??? Atau recommended visual lainnya???

🍁🍁🍁🍁🍁

HAPPY READING GUYS📖

🍁🍁🍁🍁🍁

Mereka melanjutkan makannya dengan perasaan yang bahagia. Tanpa memikirkan perasaan lain yang masih mendengar pembicaraan mereka tapi sangat menyayat hati. Begitu tak inginnya papa Diandra hidup didunia ini.

Diandra melanjutkan langkahnya yang tertunda dengan berlinang air mata.

🍁🍁🍁🍁🍁

Diandra menutup pintu kamarnya. Menangis dibalik pintu. Meluapkan segala beban hatinya.

Hiks hiks hiks hiks

Kenapa Ia harus merasakan ini semua? Apakah kehadirannya tidak ada yang mengharapkan? Bahkan mama yang satu-satunya sayang padanya pergi meninggalkannya.

'Mama, Diandra kangen sama mama. Kapan mama menjemput Diandra? Diandra capek ma. Apa mama udah gak sayang sama Diandra?' Batin Diandra berteriak

Diandra mengeluarkan ponselnya. Menempelkan ditelinganya. Menelpon seseorang yang bisa menenangkan hatinya.

"Hallo Princess"

"Abangggg....." panggil Diandra sesengutan

"Princess kenapa?" Revan diseberang sana khawatir dengan keadaan Diandra.

"Hiks,,,hiks,,,hiks--"

"Kamu tenang dulu."

Setelah tangisan Diandra mereda

"Apa yang terjadi princess? Rafael nyakitin kamu?"

"Enggak abang."

"Lalu?"

"Papa---"

"Om Altair? Coba kamu cerita."

Diandra pun menceritakan semuanya yang terjadi padanya tadi diruang makan. Revan mendengar dengan seksama tanpa menjedanya.

"Ya udah gak papa kalo om Altair gak bisa nemenin Princess. Kan masih ada abang. Besok abang akan nemenin kamu ke makam tante. Jadi sekarang kamu jangan sedih ya?"

RAFANDRA (COMPLETED)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang