BAB 11

420 34 2
                                    

HAPPY READING📖

🍁🍁🍁🍁🍁

"Masukkan ruang VVIP. Dan terima kasih dokter." Ucap Sita.

"Sama-sama Mrs. Jika ada pertanyaan bisa langsung ke ruangan saya. Permisi Mr. Dan Mrs. Alexander." Pamit dokter tersebut.

Menunggu Diandra dipindahkan.

"Son, apa yang terjadi dengan princess?" Tanya Alex

🍁🍁🍁🍁🍁

Alex dan Sita menunggu Revan mulai bercerita. Mereka sudah duduk diruangan VVIP yang akan ditempati Diandra selama rawat inap.

"Revan juga kurang mengerti apa yang terjadi sama princess. Re ditelepon princess, meminta tolong. Setibanya disana princess udah tak sadarkan diri." Jelas Revan.

"Siapa yang tega melakukan ini?------hiks.." ujar Sita

"Dad, akan menyuruh seseorang untuk menyelidiki siapa dalang semua ini." Putus Alex

"Pelakunya harus mendapatkan ganjaran yang setimpal. Karena telah menyakiti princess kita." Sambung Alex. Sita dan Revan menganggukkan kepala menyetujui keputusan Alex.

Terdengar pintu ruangan dibuka. Brankar Diandra didorong menuju tempatnya.

"Sus, pasien kapan bisa sadar?" Tanya Sita menghampiri brankar Diandra yang telah sampai.

"Mungkin 1-2 jam kemudian. Menunggu obat biusnya habis. Kalo begiti saya permisi Mr. Dan Mrs." Pamit salah satu perawat yang mendorong brankar Diandra.

"Sayang, cepet sadar ya." Ujar Sita yang masih terisak menahan tangisnya semakin deras.

"Sabar ya mom. Kita tunggu." Tenang Revan pada mommynya.

"Oh ya, Revan kamu hubungi om kamu. Kasih tau Diandra di Rumah Sakit." Perintah Alex

"Kenapa harus Revan juga. Sebentar Dad." Keluh Revan

Revan keluar ruangan duduk disalah satu kursi tunggu untuk menghubungi keluarga Diandra.

"Kenapa?". Tanya Altair to the point.

"menyangkut anak sialan itu?" Sambung Altair

"Ya ini soal Diandra, om. Di-----" belum selesai Revan berbicara sudah dipotong

"Sudah pernah saya katakan. Jangan pernah hubungi saya jika menyangkut anak sialan itu. Saya tidak peduli dengannya." Teriak Altair diseberang telepon.

"Sebenarnya saya juga tak sudi menghubungi anda. Jika tak disuruh Daddy saya. Suatu saat anda akan menyesal telah memperlakukan Diandra sedemikian rupa. Selamat malam Tuan Altair yang terhormat." Ujar Revan tenang. Setelahnya ia langsung mematikan ponselnya sebelum Altair membalas.

Sebenarnya Revan ingin meluapkan emosinya. Namun ia harus menjaga sikapnya bagaimanapun Altair tetap omnya. Revan meredakan emosinya. Dirasa sudah reda ia kembali keruangan Diandra.

"Bagaimana?" Tanya Alex

"Seperti biasa. Tak peduli."

"Huft, kasihan kamu princess." Keluh Sita setelah mendengar jawaban Revan.

"Biarlah Mom. Toh masih ada kita." Ujar Revan.

"Kamu benar."

🍁🍁🍁🍁🍁

Eeegghhh......

Diandra menyesuaikan penglihatannya. Samar-samar Diandra mendengar seseorang memanggilnya. Diandra menengok ke sumber suara.

RAFANDRA (COMPLETED)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang