Nexxtttt parttt........
"Selamat pagi pak." Sapa sekretarisnya dengan senyum menggodanya yang akan membuat siapa saja terpesona dengannya. Namun sebaliknya Rafael tak merespon sapaan Dea. Ia langsung ke ruangannya. Dengan wajah dinginnya tak tersentuh. Seperti ada amarah yang tertahan.
Melihat dari wajahnya Dea menyimpulkan sesuatu telah terjadi. Apakah bos dan adik tirinya itu sedang bertengkar? Apakah ada kaitannya dengan foto yang dikirimnya kemarin? Semoga iya.
Tak berselang lama. Diandra datang. Tanpa kata ia langsung keruangan Rafael. Dea melihat itu cuek saja. Mungkin akan terjadi perang yang membuatnya bahagia. Tapi apakah ia lalu ia beranjak dan mengendap, mencuri dengar percakapan bos dan adik tirinya itu.
"Kau selingkuh." Tuduh Rafael
"Selingkuh bagaimana?" Tanya Diandra berusaha menghampiri Rafael namun Rafael menghindarinya.
Rafael berdecih. Lalu tanpa kata menelpon sekretarisnya untuk keruangannya. Tak lama Dea masuk.
"Suruh dia keluar."
"Tunggu. El ada apa?" Tanya Diandra yang masih mempertahankan kepolosannya.
"Ada apa kau bilang hah??? Kau selingkuh dengan laki-laki lain. Berciuman di tempat umum. Kau ingin menyangkalnya hah???" Bentak Rafael. Diandra ketakutan. Lain hanya dengan Dea. Ia malah diam-diam tersenyum bahagia. Lalu ia angkat bicara yang terdengar sopan.
"Mari bu, silakan keluar."
"Tunggu." Sentak tangannya yang dipegang Dea. Dea agak terhuyung ke belakang.
"Tapi aaku---
Belum selesai.
"Pergi!!" Rafael sudah mengusir Diandra. Dea tak tinggal diam ia langsung menyeret Diandra dengan agak kasar. Diandra memanggil Rafael dengan keras agar oa tak di usir dari kantor Rafael. Rafael melanjutkan pekerjaan yang tertunda. Ia tak mau karena masalah pribadi pekerjaannya terbengkalai.
🍁🍁🍁🍁🍁
Di luar ruangan Rafael. Diandra masih saja diseret Dea dengan kasar. Jika dilihat dengan cermat tangan Diandra sekarang sudah memerah. Mungkin besok akan membiru.
"Lepas. Aku ingin menemui Rafael, menjelaskan semuanya."
"Penjelasan apa yang ingin kau jelaskan. Sudah jelas jelas kau selingkuh bahkan berciuman dengan pria itu di restoran kemarin. Lalu apa lagi yang ingin kau sangkal?" Ujar Dea yang tak sadar secara tidak langsung mengatakan ia mengetahui semua yang terjadi. Baiklah anggap saja Dea menguping pembicaraannya. Lalu bagaimana Dea tau tentang Restoran? Padahal sejak bertengkar dengan Rafael tadi mereka tak menyebutkan restoran.
Setelah mengucapkan itu Dea meninggalkan Diandra. Masuk kembali ke ruangan Rafael. Setelah Dea tak kelihatan. Langsung saja ia tersenyum.
"Kena kau!" Gumamnya. Lalu berlalu dari kantor itu. Memikirkan langkah selanjutnya.
🍁🍁🍁🍁🍁
Flashback on
Rafael melangkahkan kakinya meninggalkan area bandara. Ketampanan yang memukau semua orang yang melihatnya. Setelan jas hitam pas ditubuhnya. Rambut sedikit berantakan Ditambah kacamata hitam bertengger di hidungnya menambah kadar ketampanan yang dimilikinya. Tak mengherankan kaya, tampan, badan bagus atletis, tinggi, putih. Idaman semua wanita.
Bawahannya membuka pintu mobil yang dipersiapkan untuknya. Lalu menutupnya.
"Ke Masion Alexander pak." Ujarnya pada sang sopir. Sopir mengiyakan perintah atasan tampannya itu. Tak sabar sekali Rafael memberikan suprise untuk kekasih hatinya itu. Bagaimana nanti ekspresinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFANDRA (COMPLETED)✅
Roman d'amour#AdelardoSeries1 Percayalah "Hidup penuh dengan teka-teki takdir. Tak terduga." - Diandra Altair Penasaran? langsung dibaca. mohon maaf apabila ada kesalahan ini merupakan cerita pertama saya. mohon dimaklumi bahasanya. mohon maaf apabila ada kesa...