Next part.......... bab-bab akhir ya.....
🍁🍁🍁🍁🍁
Happy Reading guys......
🍁🍁🍁🍁🍁
7 Bulan yang lalu
087936281xxx
Kau tunggu hadiah mu.Sialan! Umpatan keluar dari mulut wanita muda yang membuncit diperutnya. Menandakan wanita itu sedang hamil. 3 bulan.
Siapa yang berani mengancamnya seperti itu. Segera wanita itu mencari nama kontak seseorang. Namun hanya suara operator saja yang terdengar. Lalu ia beralih ke kontak lainnya.
"Halo."
"Halo, mama ada dimana? Kenapa telponnya gak aktif?" Tanyanya pada orang diseberang telpon. Orang mamanya.
"Mohon maaf nona baru memberitahu sekarang. Kami kehilangan jejak nyonya sejak kemarin. Saat ini sedang dilakukan pencarian. Namun ada yang kami curigai melakukan penculikan pada nyonya."
"Katakan siapa?"
"Tuan Revano Alexander. Anak mendiang tuan dan nyonya Alexander."
"Sialan!! Pastikan keadaan mama baik-baik saja. Kabari aku secepatnya." Perintahnya tak terbantahkan lalu memutus sambungan telepon.
Sekarang ia yakin orang yang mengirim pesan padanya ialah orang dari Revano atau bahkan mungkin pria itu sendiri.
Wanita itu meremas ponsel dalam genggamannya dan menatap tajam kedepan keluar jendela kamarnya penuh dengan amarah didalam tatapannya.
'Aku, Dea Altair bersumpah akan membalaskan ini semua kepada kalian. Tunggu saja.' Sumpahnya menahan amarah yang sudah membuncak. Dea yakin mamanya sedang tidak baik-baik saja. Kemungkinan terburuknya saat ini mamanya sudah meregang nyawa.
🍁🍁🍁🍁🍁
Setelah Rafael berangkat ke kantor. Diandra bersiap pergi ke supermarket untuk membeli bahan membuat kue. Sebenarnya Rafael menginginkan maid yang berbelanja. Namun, Diandra tetep kekeh ingin membelinya sendiri, sekalian untuk melatih dirinya berjalan seperti saran dokter dengan syarat Diandra bersama penjaga yang telah disiapkannya.
Siap dengan pakaiannya. Segera ia berangkat ke supermarket. Memilih bahan kue sekalian bahan makanan untuk satu bulan kedepan. Meski ada maid yang membantunya. Namun untuk urusan dapur Diandra ingin ia yang mengurusnya. Tentu keinginan ini sangat ditentang Rafael. Rafael tak mau Diandra kelelahan dan akan mengakibatkan sang Istri sakit. Ia masih mampu membayar maid. Tapi kembali lagi. Diandra yang keras kepala. Diandra pemenangnya.
"Bi, tolong susun bahan makanannya di pendingin ya. Saya akan membuat brownies pesenan kak Rafael terlebih dulu." Ujar Diandra pada maid yang sedang membersihkan dapur.
"Baik, nyonya." Patuh maid tersebut. Diandra berkutat dengan alat dapur. Hampir 1 jam Brownies keinginan suaminya itu. Melihat jam yang melingkar di tangan kirinya.
Hampir jam makan siang. Sebaiknya ia membawakan makan siang dan brownies pesanan suaminya itu. Selagi masih hangat. Pikirnya.
Diandra bergegas berganti pakaian dan bersiap pergi ke kantor suaminya itu dengan diantar Sopir.
Setelah menempuh perjalanan kuranh lebih 20 menit, Diandra menyuruh sang sopir berhenti di pinggir jalan, langsung pulang. Ia nanti akan pulang bersama Rafael saja. Ia akan menyeberang kantor Rafael. Setelah melihat kanan kiri ia melangkahkan kakinya ke arah kantor Rafael. Namun entah bagaimana datangnya mobil itu secara tiba-tiba.....
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFANDRA (COMPLETED)✅
Romance#AdelardoSeries1 Percayalah "Hidup penuh dengan teka-teki takdir. Tak terduga." - Diandra Altair Penasaran? langsung dibaca. mohon maaf apabila ada kesalahan ini merupakan cerita pertama saya. mohon dimaklumi bahasanya. mohon maaf apabila ada kesa...