BAB - 27 PINGSAN

73 5 0
                                    

Hallo Selamat Malam Semua

Gimana kabar kalian? Semoga selalu dalam lindungan-Nya ya

Absen dulu sini yuk! Kalian dari mana aja?

Selamat membaca cerita Lithe Zoe jangan lupa untuk selalu vote komen dan juga share ke instastory ya terus tag aku!

***
Time to Listening | Mahalini - Sisa Rasa

Bab - 27 | Pingsan

Bab - 27 | Pingsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"

Gue capek."

Suara itu mengagetkan Rea. Bahkan Zoe yang sedang menyeruput minumannya seketika menganga melihat gadis yang sudah duduk di hadapan keduanya.

"Napa lo pada ngelihatin gue?" tanya gadis itu sambil meletakkan makanan pesanannya.

"Oh gue tau, pasti kalian terpesona kan liat gue cantik. Udah deh ngaku aja!" Sambungnya lagi dan tangannya menari nari di udara dengan wajah yang dipenuhi kesombongan.

Keduanya diam. Sepertinya diantara keduanya tidak ada yang berani memulai pembicaraan. Apalagi yang keduanya tahu Quinnsha sepertinya masih dalam keadaan marah.

Quinnsha yang sadar akan kecanggungan itu, langsung menyantap makanan yang dibawanya tadi. Zoe melirik Rea. Memberi isyarat agar dia yang memulai duluan, karena jika di ingat-ingat Rea adalah penyebab utama dari kemarahan Quinnsha.

Rea mengangguk sekilas, sebelum mengeluarkan sepatah dua patah kata dia menghela napas terlebih dahulu untuk mengumpulkan keberaniaannya.

"Lo m-masih marah?" tanyanya dengan penuh hati-hati.

Quinnsha mendongak, melihat kearah mereka dengan ekspresi yang sulit ditebak. Membuat tiga orang dihadapannya ini was was. "Nggak kok. Gue udah nggak marah lagi."

"Seriusan?" kompak Rea dan Zoe.

"Hmm ngapain juga gue marah. Emang semua yang dikatakan Rea ada benernya juga."

Rea yang mendengar itu merasa tidak enak hati karena bercandaan nya berujung menyinggung.

"Gue gak bermaksud gitu kok, Sha. Sorry ba-"

"Gausah di bahas. Lagian gue udah gak marah," potong Quinnsha lalu melanjutkan makannya.

Mereka saling melempar senyum. Dan mulai menikmati makanan nya masing-masing. Beginilah persahabatan. Tidak selalu mulus dan baik-baik saja. Adakalanya di depan sana banyak sekali batu yang harus di lewati.

"What the-? " teriak Quinnsha ketika melihat jam yang melingkar ditangannya membuat kedua temannya tersentak. Keduanya spontan mengikuti Quinnsha untuk melihat jam tangan. Seketika mata kedua nya membola melihat sekeliling. Kantin yang tadinya ramai kini sepi.

Lithe Zoe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang