BAB - 18 OM PEDO

61 5 0
                                    

Hallo Selamat Malam Semua

Gimana kabar kalian? Semoga selalu dalam lindungan-Nya

Absen dulu sini yuk!

Aku tantang kalian komen dengan nama mantan terindah kalian deh. Buat seru-seruan.

Selamat membaca cerita Lithe Zoe, jangan lupa untuk selalu vote, komen dan juga share ke instastory masing-masing terus tag aku!

***

Time to Listening | Budi Doremi - Mesin Waktu

Bab - 18 | Om Pedo

Bab - 18 | Om Pedo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Lo kenapa? sakit?" tanya Quinnsha duduk disamping Zoe khawatir. Karena sedari tadi gadis itu hanya menelungkupkan wajah nya beralaskan kedua tangan dan meringis menahan sakit. Padahal biasanya Zoe selalu mengajaknya ngobrol sebelum kelas dimulai.

Apalagi kemarin dia tidak masuk sekolah dan tak memberi kabar sama sekali. Quinnsha jadi cemas dengan keadaan sahabatnya ini.

Zoe menggeleng lemah. Quinnsha menatap Rea yang duduk di belakang nya dengan arti tatapan "lo tau ni anak kenapa?" Rea bergidik tak tahu.

Quinnsha menegakkan tubuh Zoe. Wajah gadis itu terlihat pucat dan pelipis dipenuhi keringat. Quinnsha mengarahkan tangannya menempel di dahi Zoe, mengecek suhu tubuh gadis itu, "demam juga ga."

Rea pindah duduk ke depan. Ikut mengecek keadaan Zoe. Kini Zoe duduk di apit oleh keduanya.

"Ke UKS aja gimana? Muka lo pucat," terdengar nada khawatir dari Rea.

Zoe memejam matanya seraya menggeleng lemah, "gue ga papa."

Rea dan Quinnsha mendesah lemah, keduanya saling bertatap. Dibaringkan lagi Zoe seperti semula lalu Quinnsha mengusap lembut rambut Zoe. Membiarkan dia istirahat sejenak sebelum pelajaran di mulai. Masih ada waktu 15 menit lagi.

Waktu berlalu, Pak Bromo memasuki kelas. Kelas yang awal nya gegap gempita berubah sunyi tak bernyawa. Tatapannya tajam menghunus setiap inci kelas. Kacamata yang bertengger di pangkal hidungnya digerakkan naik turun mengecek keadaan kelas. Rea juga sudah pindah ke tempat duduk nya lagi. Sedangkan Zoe masih tertidur pulas dengan ditutupi tas Quinnsha sebagai penghalang.

"Kerjakan halaman 216, dikumpulkan sebelum istirahat," tegas Pak Bromo.
Tanpa dijelaskan terlebih dahulu tapi langsung masuk ke inti nya, jawab soal.

Pak Bromo duduk manis di kursi nya dan asik memainkan handphone. Sesekali dia terkekeh menatap layar hp itu, terkadang digesek nya lagi ke atas, dengan headset di telinganya. Seperti nya sedang melihat-lihat tiktok.

Quinnsha mendengus kesal, "noh makan tuh gaji buta. Udah tua bukannya zikir malah sibuk main gadget. Sok gaul!" Serunya yang membuat ketua kelas menatapnya tajam. "Bisa diem gak sih lo?" Maklumlahh, orang rajin pintar mah beda, bucin nya ama buku.

Lithe Zoe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang