Ziggy Faunio Saverio, Ketua Blaze SMA Cakrawala yang dikenal tampan dan menjadi incaran kaum hawa.
Sampai suatu ketika, dia mendapatkan misi dari seorang klien untuk membunuh seorang wanita yang sangat ia cintai. Ibu Panti Asuhan yang sudah menjaga...
Gimana kabar kalian? Semoga selalu dalam lindungan-Nya
Absen dulu sini yuk!
Asal kota kalian?
Bisa yuk komen random
Selamat membaca cerita Lithe Zoe, jangan lupa untuk selalu vote, komen dan juga share ke instastory masing-masing terus tag aku ya
🍅🍅🍅
Time to Listening | Celina Sharma & Harris J - 24/7
Bab - 33 |Bunda Harus Hidup
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bagaimana tega dia melenyapkan nyawa wanita yang sudah menjadi sosok Ibu-nya dengan kedua tangan yang bahkan dulu nya Bunda lah orang yang akan meneteskan obat hanya untuk menyembuhkan luka gores kecil di tangan mungil itu."
🍅🍅🍅
Hening. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Dua manusia itu sibuk memainkan ponselnya. Ntah ada apa disana.
Zoe duduk bersandaran sofa dan Ziggy duduk di depannya tepat di bawah dan beralaskan karpet bulu dengan kedua pipi nya yang di tidurkan di paha gadis itu.
"By," lirih nya pelan mendongakkan kepala menatap gadis cantik itu.
Zoe menunduk menatap Ziggy dengan kernyitan di dahi dengan mata sesekali melirik notifikasi ponsel nya.
"By," panggil nya lagi.
Zoe masih setia menunduk menunggu kelanjutan yang akan di sampaikan lelaki nya itu. Hanya saja menunduk menatap ponsel bukan menatap Ziggy lagi.
"By,"
"By by by lo pikir gue baby?" (Babi) Zoe berdecak kesal melempar ponsel nya asal melihat Ziggy sedari tadi hanya memanggil nya tanpa berniat memberitahukan maksud. "Ck! Males gue punya mulut gak di gunain."
Ziggy terkekeh geli melihat raut kekesalan yang jelas dari wajah gadisnya. Di letakkan ponsel nya sembarang arah.
"Tau guna nya mulut aku untuk apa?" tanya nya seraya beranjak dan membaringkan diri di sofa beralaskan kedua paha Zoe.
"Ga mau tau!"
Ziggy mengulurkan tangan nya menyentuh bibir mungil gadisnya.
"Jangan bilang gue mau di cium."
Jemari nya masih bergerak pelan mengenai bibir Zoe membuat sang kekasih ketar ketir sendiri.
