BAB - 41 KAKAK?

40 2 0
                                    

Hallo Selamat Malam Semua

Gimana kabar kalian hari ini? Semoga selalu dalam lindungan-Nya ya

Absen dulu sini yuk! Kalian dari mana aja?

Kesasar disini gimana ceritanya?

Kalian kalau malam mingguan kemana? Keluar kah? Atau dirumah?

Selamat membaca cerita Lithe Zoe, jangan lupa untuk selalu vote, komen, dan juga share ke instastory masing-masing terus tag aku ya!

🍅🍅🍅

Time to Listening | Virgoun - Bukti

Bab - 41 | Kakak?

Time to Listening | Virgoun - BuktiBab - 41 | Kakak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍅🍅🍅

Setelah tiga hari Bunda Naomi di rawat dan di perbolehkan pulang kemarin sore, kini Ziggy dan Ares bergegas mengunjungi seseorang untuk menuntaskan rencana yang sudah mereka susun.

Berulang kali Ziggy menamkan dalam hati nya, bahwa tidak ada yang dapat di percaya kecuali dirinya sendiri, tak terkecuali dengan Ares. Hanya saja lelaki ber-hoodie hitam itu tidak bisa mengelakkan diri terhadap kepercayaan besar yang sudah ia taruh kepada Ares. Bagaimana pun kondisinya, tetap Ares orang yang tepat untuk diajak kerjasama. Lebih tepatnya-- keduanya terjebak dalam teka-teki sialan ini.

Sesampai nya dirumah itu, mereka diarahkan oleh seorang bodyguard menyusuri ruang tamu kemudian masuk dalam lorong kecil yang membawa mereka menginjakkan kaki nya di sebuah ruangan yang terkesan sedikit menyeramkan, mungkin?

Bodyguard itu membuka pintu dan mempersilahkan keduanya masuk ke dalam ruangan bernuansa hitam dengan tatanan lainnya yang di lapisi warna putih dan grey.

"Apa yang membawa mu kemari?" belum berada di hadapan, pria bertubuh tegap dengan sebatang rokok yang mengapit di jari telunjuk dan tengah nya memutar kursi kebanggaannya menghadap kedua anak didik nya.

Anak didik yang di latih nya untuk membidik sasaran agar tak berkutik.

"We need your help, Rom," kata Ares kepada pria yang di bernama Romeo itu.

"Katakan saja."

Ziggy menghirup udara di sekitarnya, Romeo bisa dikatakan father of assassins yang bisa diandalkan nya untuk saat ini.

"Berikan misi selanjutnya untuk kami," pinta Ziggy

Romeo terkejut mendengarnya. Netra keduanya tak berhenti berada dal satu pandangan yang penuh arti.

Tidak jauh berbeda dengan Ares yang menatap Romeo dengan tatapan aneh. Ada rahasia yang tersimpan di balik tatapan itu.

"Kau siap?" Ziggy menaikkan sebelah alis nya. "Misi berikutnya akan menyulitkan mu."

"I know, maka dari itu berikan gue misi, karena gue menyukai berada dalam kesulitan."

Romeo membuang puntung rokok sisa itu di lantai dan menginjaknya.

Lithe Zoe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang