REIZO 04

8.8K 678 34
                                    

Happy Reading!!

Gerbang setinggi 4 Meter dengan nama DeanPeterson's Mansion ditengah nya, terbuka lebar dengan sensor. Re memasuki Gerbang dengan Ducati Merah nya. Beberapa penjaga rumahnya berdiri dengan setelah serba hitam disepanjang jalan menuju bangunan megah di depan sana.

Rumah megah bergaya Timur Classic yang kental dengan warna biru dan merah juga dikelilingi beberapa pohon yang menjulang tinggi. Halaman depan yang luas juga kebun belakang yang benar-benar spektakuler. Terdapat sebuah kandang citah di dekat kebun mawar biru dibelakang Mansion. Hewan peliharaan Sang Papah yang sudah ada sejak 3 tahun lalu.

Re memasuki Mansion megah itu setelah memarkirkan motornya di depan pintu. Seseorang akan memindahkan Ducatinya ke dalam Garasi. Jadi dia tidak perlu repot-repot memasuki garasi yang berisi banyak kendaraan baik mobil maupun motor.

Interior yang mewah dengan gorden-gorden besar menutup jendela kaca berbatu warna-warni. Istana berlantai 3 dengan 2 tangga yang menghubungkan lantai 1 dan lantai 2 milik Agarish Dean Peterson. Tempat dimana Re tumbuh dan mendapatkan cinta keluarga.

"Pulang Al?"

Re menghampiri pria tua yang tengah menyesap teh hangat di sofa. Dewangga Peterson, Kakeknya dari sang Ayah. Pria tua dengan Kharisma yang tidak luntur. Kerutan di kulit tubuh dan wajahnya, juga rambut dan bulu-bulu di wajahnya yang memutih tak membuat ketampanannya tertutup.

"Tumben?" Re bertanya sembari duduk disofa, berhadapan dengan kakeknya itu.

Kakeknya ini adalah pria tua tipe sibuk. Jarang sekali Re melihat nya. Dewa sering bepergian keluar Negeri, entah itu bisnis atau urusan lain.

Dewa juga memilih tinggal di luar Negeri daripada ikut tinggal bersama anak dan cucunya. Jadi dia sedikit heran bisa melihat kakeknya berkunjung ke rumahnya di hari sibuk seperti ini.

Dewa meletakkan gelas itu di meja kaca, menimbulkan suara dentingan kecil ditengah heningnya suasana, "Aku ingin membawa Geo."

Re menekuk alisnya menatap sang Kakek, Dewa paham Cucu pertamanya itu meminta penjelasan lebih. Baru ingin membuka suara lagi, suara lain membuatnya beralih atensi.

"Papah yang meminta."

Re dan Dewa mendongak kearah tangga kanan, seorang pria dewasa dengan setelan jas kantoran serba hitam yang terlihat mahal. Tubuh tegap dan tatapan tajamnya menambah kadar ketampanan yang tidak termakan usia. Agarish Dean Peterson--Ayah dari Reizo.

Agarish menuruni anak tangga dengan pantofel hitam mengkilap menghampiri dua laki-laki berbeda generasi itu. Mata tajamnya menatap Re yang baru pulang ke Mansion.

Seminggu terakhir anak sulungnya itu tinggal di Apartment. Itu adalah hukuman dari istrinya karena Re terkena Skorsing lagi dari sekolah.

Terkekeh dalam hati menertawakan anaknya yang di musuhi oleh Istrinya. Akhirnya dia bisa bermanja dengan sang kekasih tanpa direcoki si manja berkedok ketua geng itu.

"Maksudnya?" Suara dingin Re terdengar menuntut jawaban dari sang Papah yang baru mendaratkan bokongnya di Single Sofa. Re rasanya ingin memiting tengkuk Ayahnya saat senyum mengejek sedikit muncul di bibir Agarish, tapi ada yang lebih penting daripada ribut dengan sang Papah.

"Geovano akan tinggal sementara dengan Kakek di Melbourne." Ujar Agarish lugas.

Re membasahi bibir bawahnya yang terasa kering. Berita ini membuatnya terkejut. Pemuda itu menatap menuntut jawaban dari sang Ayah.

"Ada masalah?" Tanya nya menyimpulkan. Pasalnya Geo tidak pernah pergi meninggalkan Rumah ini. Pasti ada yang tidak beres jika orang tuanya sampai memindahkan adiknya itu.

REIZO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang