Happy Reading!!
•
•Markas Pegasus yang menjadi tempat berkumpul anak-anak Geng untuk mencari pelarian itu terlihat ramai malam ini. Beberapa pesepeda BMX melakukan aksi akrobatik sepeda di arena yang tersedia. Sorakan dari penonton menambah gaduh keadaan diluar markas. Malam sabtu seperti ini pasti banyak dari mereka yang berkumpul untuk bersenang-senang.
Sementara di dalam, tepatnya diruang tempat mereka biasa berkumpul dan menonton TV, El berbaring dengan lengan menutupi sebagian wajahnya. Gadis itu belum merubah posisinya sejak tadi sore. Mengabaikan sahabatnya yang lain. El hanya diam berbaring di Sofa tanpa repot-repot melakukan kegiatan seperti yang lainnya.
Lava berjalan memasuki Markas, mendekati El dan duduk tepat di samping kaki El yang berbaring, "El, sepedaan yok!" Ajak Lava menoel kaki gadis itu.
El membuka lengannya, kemudian menggeleng, "Kalian aja." Terdengar dari suaranya, El sedang tidak bersemangat.
"Kenapa El?" Lava bertanya lembut pada sahabatnya itu. Kemudian melirik Vino yang terlelap di Sofa lain dengan memeluk bantal Sofa. Pantas dia tidak melihat pemuda bandana itu diluar.
Abi dan Kasa memasuki Markas dan bergabung duduk di sofa. Abi dengan jahil menarik rambut Vino yang tertidur. Membuat pemuda itu terusik dan berbalik memunggungi mereka.
"Jangan nakal Bi," Paringat Kasa tajam.
"Hehe, becanda"
Kasa mengode pada Lava, menanyakan ada apa dengan El.
Lava menaikan bahunya tanda tak tahu.
Kasa mendekat, kemudian menyentuh pucuk kepala El, "Why?"
"Haid."
Ketiga laki-laki di ruangan itu seketika mengangguk mengerti. Ini adalah awal bulan, jadwal gadis itu PMS. Tidak akan merengek sakit perut, tapi El begitu sensitif jika tengah datang bulan. Lebih baik menjaga mood gadis cantik itu, jika tidak ingin para pawangnya menodongkan senjata api.
"Mau makan sesuatu?" Tawar Lava melihat El merubah posisi rebahannya menjadi duduk. Rambut panjang yang tergerai itu sedikit berantakan. Tangan Lava terulur untuk merapihkan anak rambut yang mengganggu diwajah El.
El menggeleng pelan, "Re mana?" Tanya nya pada Lava.
"Lagi pulang, ada panggilan Om Aga." Bukan Lava yang menjawab, melainkan Kasa yang kebetulan diberi kabar dari Ketua mereka itu.
"El mau sama Re ya?" Tanya Abi yang duduk lesehan di karpet menghadap El yang bersandar di sandaran kursi. Gadis itu mengangguk sebagai jawaban.
"Tunggu aja." Imbuh Lava menepuk kepala El pelan dengan senyuman menenangkan.
"Lo jadi pindah ke IHS?" Tanya Kasa membuka bungkus permennya dan menyodorkan permen itu pada El.
Jika untuk El, Kasa rela membagi permennya untuk membuat gadis itu lebih baik. Tapi jika tidak untuk El, jangan harap kalian merasakan permen Kasa yang kata Ibam terlihat lebih nikmat daripada yang ada diwarung.
"Thanks," El mengambil permen dari Kasa. "Kayaknya di undur." Lanjut El menjawab pertanyaan Kasa tadi.
"Ada masalah?" Tanya ketiga pemuda itu kompak.
KAMU SEDANG MEMBACA
REIZO
Teen Fiction[Sequel Agarish] #Pegasus II Permainan dan rahasia selalu ada. Jangan sampai terjebak. ____ Al Reizo Dean Peterson. Terlahir di 2 keluarga tersohor, ditambah gelar ketua Pegasus, membuat Re hidup bak pangeran kerajaan. Lalu bagaimana jadinya laki...