REIZO 11

5.7K 514 89
                                    

Wajib Vote dulu!!

Happy Reading!!

Keisha tiba di tempat tinggalnya pada sore hari. Gadis itu membuka kunci pintu Kos dengan sesekali meringis, kepalanya terasa begitu pening sejak disekolah tadi.

Setelah pintu terbuka, Kei memasuki Kos nya. Ruangan yang tidak besar juga tidak terlalu kecil, sangat pas untuknya yang tinggal sendiri. Dengan Fasilitas berupa kamar mandi, Single Bed, sebuah lemari, meja kecil untuknya menyimpan buku dan benda pribadi lainnya. Kei bersyukur dapat menemukan tempat tinggal ini, saat dirinya harus pindah sekolah di IHS.

Ditempat nya dulu, Kei menunggu rumah orang tuanya, Kei tinggal bersama sang Ayah. Tapi selalu di tinggal untuk bekerja. Mama nya sudah pergi meninggalkan dirinya dan sang Ayah, menuju keabadian.

Hidup Keisha harus terus berjalan bersama ayahnya walaupun tanpa sesosok Ibu disampingnya. Ya, itu yang selalu menjadi sugesti nya. Kei harus bertahan demi Ayahnya, walaupun tanpa sesosok Ibu.

Saat Kei mendapat Beasiswa di IHS, gadis itu memutuskan untuk tinggal di Kos yang lebih dekat dengan sekolah, untuk menghemat waktu dan ongkos. Kei bahkan bisa berjalan dari Kosnya ke sekolah. Dengan keputusannya ini, Kei harus berpisah dengan sang ayah yang juga sibuk bekerja.

Gadis itu harus tinggal sendiri, bersama sepi dan sepi. Itu bukan masalah bagi Kei, setidaknya belum. Entah ada apa didepan sana yang menantinya. Kei tidak tau, tapi satu pintanya, Kei ingin hidup tenang.

Keisha memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, mungkin dengan membasuh tubuhnya dengan air dingin, Kei bisa menghilangkan sedikit rasa pusing di kepalanya. Setelah itu dia berencana untuk ke Minimarket terdekat, membeli bahan makanan yang sudah menipis.

Setelah mandi dan berganti pakaian, kei tidak langsung pergi, gadis itu menatap pantulan tubuhnya di cermin dekat single bed nya. Rambut panjang setengah basah yang di gerai, dan Kacamata hitam bertengger dihidung nya.

"Sebenernya aku mirip siapa ya?" Kei menatap lekat wajahnya. Mengamati wajahnya sendiri dengan bingung.

"Kenapa semua benci sama aku?" Memori berputar bagai kaset rusak saat dia selalu mendapat masalah di sekolah. Selalu mendapat perlakuan tidak baik dari kakel dan beberapa temannya. Kei yakin, dia tidak melakukan kesalahan apapun sejak awal datang kesekolah itu. Tapi apa penyebab permasalahan yang menimpanya?

"Aku salah apa?"

Kei melamun menatap dirinya sendiri. Kei sadar, orang-orang menatapnya aneh. Ada yang menatapnya intens seperti memperhatikan dan menilai, ada juga yang heran, bahkan.. Takut? Ya, Kei menyadari itu semua. Apa dirinya seburuk itu? Tak pantaskah orang seperti Kei berada di sekolah itu?

Drrt... Drrt..

Lamunan Kei buyar saat ponsel di genggamannya bergetar, nama Ayah tertera di layar ponsel, segera Kei mengangkatnya.

"Halo Ayah?" Sapanya dengan riang. Kei mulai melangkah menuju pintu dengan tangan menempelkan ponsel pada telinga.

"Baik-baik aja kok, Disana gimana?" Keisha mengunci pintu kamar kosnya. Memperhatikan sekitar yang terlihat sepi. Langit sudah menggelap, gemerlap bintang samar terlihat di awan yang masih menyisakan sedikit warna orange.

REIZO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang