REIZO 10

6.1K 456 91
                                    

VOTE DULU DONG

Happy Reading!!

Berita mengejutkan malam ini, terjadi di sebuah jalan pinggir kota, tepatnya di jalan Srikandi. Penemuan puluhan jenazah anggota kepolisian setempat menggegerkan warga sekitar.

Kompak, semua yang ada diruangan itu menoleh pada Televisi yang tengah menayangkan berita terkini. Semua berhenti beraktivitas, bahkan Abi berhenti mengunyah rotinya dan menatap Televisi di ruang tengah Markas.

Lava yang tengah memakai sepatu langsung menghampiri Televisi untuk mendengar lebih lanjut.

Menurut informasi yang kami dapat, dari hasil autopsi, puluhan polisi ini menghirup sebuah gas beracun yang belum pernah ada di Negara ini.
Ciri fisik seperti kulit yang membiru, dan mulut yang mengeluarkan busa, memperkuat adanya gas beracun disekitar tempat kejadian.

Re dan Kasa saling lirik dengan diam. Sementara temannya yang lain menelan ludah menatap puluhan kantong jenazah diangkat kedalam Ambulans.

Belum diketahui pasti motif pembunuhan ini, polis terus mencari barang bukti disekitar tempat kejadian untuk menindak lanjuti kejadian--TUT.

Vino mematikan televisi itu, kemudian menatap teman-temannya yang juga tengah menatapnya, "Bukan polisi di Cempaka kan?" Tanya nya memicing menatap Re.

"Siapa lagi?" Balas Re bertanya dengan menaikan alisnya.

"Wait, wait," Ibam menyela dan berdiri ditengah-tengah mereka. "Siapa?" Hanya itu yang menjadi pertanyaan semuanya.

Terjadi jeda sesaat, membuat suasana menjadi sunyi, sebelum,

"ZérO." Celetuk Re dan Kasa bersamaan.

☠☠

Hari ini ratusan murid IHS tengah berkumpul di Aula sekolah. Gedung serba guna yang biasa diadakan untuk keperluan sekolah itu terlihat penuh dan sesak.

Sesuai edaran yang disebar semalam oleh setiap ketua kelas, bahwa pagi ini, OSIS mengumpulkan semua murid di Aula.

Suara bising dari ratusan murid seketika berhenti saat pintu samping Aula dibuka, semua langsung berdiri tegak dan diam. Termasuk 99 Anggota Pegasus di bagian pojok belakang.

5 Siswa yang sudah tidak asing di mata mereka berjalan dengan Ekspresi berbeda-beda. Seorang pemuda di depan dengan datarnya berjalan menuju podium didepan ratusan siswa, diikuti ke-empat temannya dibelakang.

Pengurus OSIS. Sakathana Mahendra sebagai ketua Osis disusul Alvaro sebagai Wakil. Dibelakang Al ada Adinda Anjani aka Sekretaris 1 Osis. Lalu Margareta Sekretaris 2. Terakhir, Gadis berhijab yang selalu menebar senyum, Syifa Salsabila selaku bendahara Osis.

Kelima murid populer itu berdiri diatas podium. Menatap ratusan murid yang juga menatap mereka.

Saka maju dan meraih mikrofon, "Selamat Pagi." Sapanya dengan senyum kecil dibibir tipisnya.

"SELAMAT PAGI!!" Balas murid-murid IHS serentak.

"Sebenernya mau ngapain sih?" Tanya Ibam yang tidak dapat membendung kekesalannya. Menurutnya ini membuang-buang waktu dan lebay.

REIZO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang