REIZO 09

6.2K 472 89
                                    

Vote dulu boleh?

Happy Reading!!

Suara keras pukulan dan tendangan tidak membuat mereka gentar. Beberapa kali terkena pukulan balok kayu, juga tak membuat pasukan Pegasus menyerah. Membalas lebih brutal dan membuat lawan terkulai lemah adalah point nya.

Sejak tadi memang Eagle mendominasi. Itu karena pasukan dan senjata yang mereka bawa. Senyum kemenangan sudah tercetak di wajah Kenzo yang masih bersih. Dia percaya bahwa malam ini, menjadi malam terkahir Pegasus.

Dan Reizo menikmati ekpresi itu, "Terkadang, pemanis memang selalu didepan." Ucapnya penuh arti.

Kenzo berdiri tegak dihadapan Reizo, menatapnya bengis bak singa yang siap memangsa. "Lo akan kalah. Dan Geng sialan lo akan bubar." Ucap Kenzo penuh tekad dan mulai menyerang Re dengan kekuatan penuh.

Reizo menangkis semua pukulan dan tendangan dari Kenzo dengan ekspresi datar. Sedikit berdecak karena kekuatan laki-laki didepannya ini cukup menantang.

Bugh

Re membalas serangan dengan menendang perut Kenzo yang lengah, membuat pemuda itu tersungkur di aspal yang kasar.

Dari kejauhan sorot lampu yang menyilaukan tertangkap retina Reizo, menyeringai bak iblis saat Pasukan Vino datang. Sesuai perintahnya, saat pasukan lawan membabibuta dan merasa menang, maka akan dipatahkan dengan pasukan yang dipimpin oleh Second in Command--nya.

"Nikmati pasukan gua." Dengan santainya Re berbalik meninggalkan Kenzo yang mulai menghadapi pasukan yang baru datang.

Vino yang memimpin sayap kanan langsung membabi buta menyerang Eagle.

"Bahkan lo gak bisa ngelawan gue, jangan mimpi untuk ngalahin Leader gua." Ucap Vino yang menginjak perut Kenzo yang sudah lemas.

"Uwiihhh... Mengerikan.." Abi geleng-geleng kepala melihat aksi anak-anak Eagle yang berambisi membantai teman-temannya.

"Kita boleh pake senjata gak sih?" Tanya Ibam pada Lava disamping nya yang masih sehat walafiat.

"Mau pake apa lo?" Tanya Lava was-was menatap Abi.

"Ini." Abi mengeluarkan 2 ketapel dari saku jaketnya. Menunjukkan pada pemuda pecinta sirkuit itu.

"Anjay, goks lo Bi! Kita bidik burung mereka satu-satu."

Dengan bodohnya dua pemuda itu menyeringai dan mulai memungut batu kerikil.

Abi menarik ketapelnya dan menyerang anak-anak Eagle dari kejauhan, begitupun dengan Lava.

"Anjing!!"

Abi dan Lava tertawa ngakak saat seorang laki-laki menggeram dengan memegang alat vitalnya yang baru saja terkena serangan maut dari Abi.

Sementara dijalan Cempaka, El yang tengah asik menyesap Wine langsung dari botolnya dibuat melotot saat melihat banyaknya pasukan yang menuju jalan Manggarita.

"Holly shit!" Umpatnya keras dan melempar botol Wine nya kesembarang arah.

Dengan gerakan gesit, El melompat dari kap mobil dan berdiri ditengah jalan bersama 22 orang pasukan tengah di belakangnya.

REIZO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang