REIZO 31

4.7K 430 111
                                    

Happy Reading!!

Reizo tiba di Markas tepat waktu. Di luar, seluruh pasukannya sudah berkumpul memenuhi halaman walaupun hari sudah semakin larut.

Melihat Reizo yang baru datang, Inti Pegasus dan yang lainnya menyambut ketua mereka dengan berdiri tegak.

Re turun dari mobil dan melangkahkan kakinya saat pasukan membelah jalan untuk dirinya.

"345 pasukan, siap!" Ucap Kasa saat Reizo sudah berdiri menghadap mereka semua.

Mereka semua berkumpul di halaman Markas yang luas.

"Pegasus menduduki tingkat pertama, Komunitas yang ditakuti di kota ini." Re menatap seluruh pasukannya yang malam ini berdiri gagah dibalut jaket hitam Pegasus.

"Selamat untuk kita semua."

Seluruh Anggota bertepuk tangan dan bersorak heboh. Menjadi yang tertinggi, kini terwujud sudah.

"Untuk merayakan kemenangan ini, gua, sebagai ketua Pegasus, punya tugas untuk kita semua."

Semua hening kembali mendengarkan Reizo yang berbicara.

"Besok lusa, tantang Eagle untuk perang di lahan kosong."

"Perang?" Sela Kasa mengerutkan alisnya.

"Habisi mereka."

Mereka semua saling pandang dengan bingung. Aura Reizo jelas dominan emosinya malam ini.

"KALIAN TAKUT?!" Teriak Reizo lantang.

"TIDAK!!!" Balas ratusan orang itu dengan semangat.

"KITA BANTAI HABIS MEREKA!!" Teriak mereka semua penuh tekad.

Reizo tersenyum miring. "Pastikan, kalau kita datang, artinya kita akan menang."

"Kalian boleh bubar. Siapkan stamina. Strategi penyerangan, akan selesai besok."

Reizo membubarkan pasukannya dan meminta inti Pegasus untuk rapat di tempat biasa.

"Apa motif lo?" Tanya Kasa langsung saat keenam orang itu sudah duduk melingkar di kursi panjang.

"Balas dendam." Gumam Reizo menyalakan rokoknya dengan pemantik.

"Gua punya sesuatu yang mengejutkan buat lo, Va." Ucap Re menghembuskan asap rokoknya ke udara.

Lava menatap Reizo dengan kebingungan. "Maksud lo?" Tanya nya melirik teman-temannya yang juga mengedihkan bahu tanda tak tahu.

"Gua gak tau perasaan lo sebenarnya, tapi Jovanka musuh kita."

"Maksud lo apa?!" Lava menaikan satu oktaf suaranya.

Yang lain diam mendengarkan dan mencoba menarik Lava untuk duduk kembali. Sementara Reizo masih santai menghisap nikotin nya tanpa terganggu dengan emosi Lava.

"Dia pacarnya Kenzo."

Reizo membalas tatapan Lava yang linglung. "Jauh sebelum dia jadian sama lo." Tambah Reizo menusuk mata Lava dengan tatapannya.

REIZO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang