6. Gengsi

67 8 0
                                    

Happy Reading! <3

_____________________

Sekolah ramai dengan berita Kyra bersama Bara. Yang mereka tahu keduanya tidak pernah akur dan selalu berantem.

Kyra baru sampai disekolah nya. Ia segera turun dari mobil dan pamit pada kakaknya. Pergi dan pulang sekolah ia selalu bersama kakaknya. Itu adalah perintah dari Papah nya namun Kyra tidak mengetahui hal itu. Gengsi.

Bella yang sudah menunggu Kyra di depan gerbang segera memberitahu soal dirinya yang lagi dihebohkab di sekolah.

"RAAAA!! AKHIRNYA LO DATENG JUGAA!! ucap Bella heboh.

"Yaampunn, lo kenapa sihh gue emang selalu dateng jam segini,"

"Heheheheh, tapi lo tau gakkk? tanya Bella melanjutkan jalan dengan Kyra.

"Apa? Kenapa?"

"Lo di gosipin satu sekolah perihal kemarin lo pulangg barenggg sama Baraa," ujar Bella.

"Ini nih yang bikin males, kalo bukan karena Bu Ayu gue ogah kaya gini,"

"Gapapa Ra, biar gue yang hadepin," ucap Bella dengan penuh percaya diri.

"Kok bisa ya dia pulang bareng Bara."

"Bukannya dia tiap hari berantem mulu ya?"

"Kena pelet kali tuh si Bara."

"Kan emang selama ini dia anticowo banget,"

Kyra yang sudah tidak tahan mendengarkan kata kata mereka, ia langsung menghampiri, "Heh! lo kalo ngomong jangan sembarangan dong! Mulut lo ga di sekolahin apa?!"

"Apa? Lo ngerasa melet Bara?!" sentak siswi itu.

"Karena gue ga ngerasa makannya gue kaya gini!"

"Alah, ngaku lo! Melet dia kan lo?"

Hari ini Bara datang pagi sekali berbeda dengan biasanya. Melewati koridor ia melihat ada keributan antar cewe. Ia sudah menduga bahwa akan seperti ini jadinya. Dari kejauhan ia melihat Kyra yang sudah begitu emosi segera menghampiri dan memberhentikkan perdebatan.

"Cewek bisa juga berantem, gue kira cowo doang,"

"Berisik lu," ucap cewe itu tapi bukan Kyra.

"Lu Kyra, ikut gue!" ajak Bara agar Kyra bisa berhenti adu mulut.

"GA, GAMAU! LO GA LIAT MEREKA GIMANA? GUE BARU SEKALI AJA PULANG BARENG LO, UDAH HEBOH KAYA GINI,"

Sekarang Bara yang gengsi. Ingin membela Kyra tapi bukan saat nya, yang ada malah salah paham.

"Lo lupa kalo lo ketua OSIS? bukannya ketua harus mencontohkan yang baik?" ucap Bara agar perdebatan berhenti.

Kyra menatap Bara dengan tatapan yang tajam. Tapi ada benar nya apa kata Bara. Kalo ia masih seperti ini yang ada dia akan terkena teguran dari guru.

Kyra mengatur emosi agar bisa stabil. Bella sahabat nya hanya bisa mengusap pundak nya agar emosi nya cepat larut.

Belum mulai pelajaran, Kyra sudah di panggil BK lewat teman sekelas nya, " Ra, lo di panggil tuh sama BK."

"Hah? Dipanggil? Kenapa?"

"Gara gara tadi mungkin. Sabar ya, emang tuh cewe mulut nya lemesh bener,"

"Ohh oke deh, makasih ya,"

Kyra segera menghampiri ruang BK dan menanyakan alasan mengapa ia dipanggil. Ia mengetuk pintu lalu masuk dengan sopan. Sekarang ia sedang duduk di hadapan guru BK.

"Ada apa ya, Bu? Kok tiba tiba saya dipanggil?"

"Ibu heran sama kamu. Kok bisa bisa nya kamu buat keributan pagi hari begini."

"Iya Bu, saya salah. Tapi siswi itu yang mulai duluan," ujar nya sangat jujur.

"Tapi ibu lihat di cctv kamu yang duluan, Kyra."

"Iya Ibu, karena di cctv gatau kan apa yang duluan dia omongin? Saya juga membela diri saya sendiri."

"Yaudah, biar sama sama adil, kamu saya beri hukuman mencabut tanaman yang ada di taman. Kamu boleh masuk kalo pelajaran pertama sudah selesai. Nanti Ibu yang akan bicara guru yang akan mengajar."

Sekarang Kyra sedang menjalani hukuman nya di taman. Pagi ini matahari begitu cepat naik ke atas sehingga membuat Kyra kepanasan. Ini adalah hukuman pertama kali yang ia dapat selama sekolah disini. Seumur umur ia tidak pernah dihukum.

Bara yang sedang bolos pelajaran, tidak sengaja melihat Kyra yang sedang mencabut rumput di taman. Baru pertama kali juga Bara melihat Kyra di hukum. Merasa kasian melihat Kyra sudah mulai bercucuran keringat, ia pergi ke kantin membeli minuman dingin untuk Kyra. Entah apa yang membuat nya melalukan itu.

Setelah membeli, ia datang kembali ke taman. "Nih minum, gue tau lo haus," Bara menyodorkan minuman nya pada Kyra.

"Ga makasih," tolak Kyra.

"Jangan kepedean juga lo, gue ngasih lo karena gue kenyang minum mulu." lagi lagi Bara gengsi.

Kyra tidak membalas nya lagi.

"Yaudah gue minta maap deh sama ucapan gue tadi." ujar Bara.

"Berisik lo, jangan bikin mood gue tambah ancur lagi."

"Langit... bisa kah kau membuat Kyra ga marah marah lagi?"

•••

Bara baru saja datang sudah di beri asupan berita dari Levin.

"Anak Mortal udah bangun dari bangun tidur nya!" ujar Devian

>>>><<<<

Cie baca sampe abis hehe, i hope you like my story, luv u gais..

Jangan lupa untuk kritik saran jugaa yaa! Boleh vote juga, tinggal pencet logo Bintang ajaa!! Thanks you o(〃^▽^〃)o

See U !! <3

Dear my KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang