happy reading gais!<3
•••
Bella sudah mendapatkan kabar bahwa kekasih nya masuk rumah sakit dari Levin. Sepanjang perjalanan, Levin mengabari Bella karena ia janji, apapun yang terjadi Bella adalah orang pertama yang harus mengetahui.
Bara sudah berada di rumah sakit menunggu dokter yang menanganinya keluar. Dengan hati yang masih emosi pada Daniel. Ia menempelkan dahi nya pada tembok rumah sakit, berkali kali juga ia mondar mandir karena panik dan khawatir karena sahabat nya. Sementara, teman yang lain mereka duduk sambil menundukkan kepala nya.
Bella datang bersama Kyra. Dia terdiam melihat keadaan disana. Mereka semua terpuruk karena Devian sangat lama berada di dalam.
"Mana Devian?" tanya Bella namun Bara tidak menjawab.
"Mana Devian, Bara?! Jawab gue!" ucap Bella kembali mencengkram baju Bara.
Semuanya diam tak ada yang menjawab. Bella sudah menangis dada nya sangat sesak karena khawatir. Bella ditenangi oleh Levin. Kyra menghampiri Bara. Ini saat nya dia ia membalas semua kebaikan Bara.
"Everything its gonna be oke. Oke?"
Bara memeluk Kyra dan dirinya pun membalas pelukan dari Bara dan berusaha menenangkan. Ia mengusap pundak nya Bara. Akhirnya dokter keluar dari ruangan yang segera memberitahukan keadaan Devian.
Bella dengan cepat berada di depan Dokter, "Gimana dok? Dia baik-baik aja kan?"
Dokter menarik napas panjang, "Kok malah diem, Dok? Jawab saya, Dok."
"Pasien banyak kehilangan darah dan tusukan sangat dalam. Sudah banyak usaha yang kami lakukan, tetapi tuhan berkata lain,"
"Maksud dokter? Sahabat saya tidak bisa diselamatkan?" ucap Bara.
"Gak. Ga mungkin dia meninggal!!" lirih Bara menggelengkan kepala tak percaya.
Ia menarik tangan Dokter dan masuk ke dalam ruangan. Ia meminta Dokter itu untuk kembali memeriksa sahabat nya.
"Sudah tidak bisa. Pasien sudah tidak ada, pasien sudah tidak bernyawa." ucap Dokter.
"ANJING! GA MUNGKIN MENINGGAL! LO PERIKSA LAGI, SAHABAT GUE GA MUNGKIN MENINGGAL! Bara murka mendengarnya.
Levin segera menahan tubuh Bara karena dirinya tau ia akan melakukan sesuatu hal yang akan menimpa dokter. " Biarin kami disini dulu Dok."
Bara berlutut di depan ranjang kasur Devian dengan kacau dan air matanya.
Hari pertama bagi anggota inti Bruiser dan Kyra melihat dimana hancurnya sang pemimpin tangguh mereka Bara Adelio di tinggal pergi beda dunia oleh sahabat seperjuangan nya.
Bara berdiri dan membuka selimut yang sudah menutupi wajah Devian. "Kenapa lo pergi secepat ini? Orang sebaik lo ga pantes pergi yang harus nya pergi itu gue. So, please bangun bro. Kita disini nungguin lo bangun."
Bella menangis sejadi-jadinya begitupun Kyra, ia merangkul mengusap pundak kawan nya itu
Bara tak mampu menahan rasa sedihnya. Ia menangis terisak seraya mengenang Devian dalam benak nya. Tangis nya semakin pecah saat pundak kanan nya terasa hangat.
Tubuh nya tergetar hebat. Ia tidak pernah menunjukkan rasa sedihnya pada semua orang. Namun sekarang, Bara menjadi manusia menyedihkan tanpa Devian disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear my Ketos
Teen FictionKisah remaja yang masih duduk di bangku SMA. Cerita tentang si rajin dan si pembuat onar di sekolah. Kedua remaja itu tidak pernah akur, sekali nya akur itupun cuma beberapa detik. Kyra Zeline Gianina. Ketua OSIS SMA Cendrawana. Gadis cantik, pinta...