22. Benci

32 1 0
                                    

happy reading gais!<3

•••

Keesokan hari nya Kyra pergi kesekolah diantar oleh Rakry. Di mobil, Kyra menceritakan kejadian soal kemarin karena bagaimanapun Rakry harus tau masalah yang menimpa adikknya.

Mendengar semua cerita Kyra, Rakry menjadi semakin benci pada Dermawan, karena adik kesayangannya terkena imbas atas ulah yang ia perbuat.

Rakry berniat untuk bertemu Dermawan untuk menghabisinya namun dilarang oleh Kyra karena nantinya hubungan Dermawan dengan Ibu nya Dita akan renggang. Kyra tak mau hal itu terjadi. Biar diri nya yang menyelesaikan sendiri. Bagaimana pun Dita dan Kyra sama sama korban. Namun cara Dita tidak bisa dibenarkan.

Sampai disekolah, Kyra pamit pada Rakry dan segera menemui Dita. Tapi tidak keburu karena bel masuk berbunyi lebih awal. Sambil menunggu guru masuk kelas, Kyra pun menceritakan hal yang sama pada Bella. Mendengarkan cerita dari Kyra, Bella kaget tidak menyangka sama seperti Kyra sewaktu ditempat.

"Gila sih tuh orang. Labrak aja, Ra. Biar tau rasa." ucap Bella.

"Istirahat ini, gue mau nemuin dia."

"Gue ikut, gue kesel dengernya."

"Gausah Bel. Ini masalah gue sama dia. Biar gue yang urus."

"Tapi kalo ada apa apa, lapor ke gue."

"Heem."

4 jam sudah berlalu dan waktu nya untuk istirahat. Kyra pergi menemui Dita ke kelas 12 IPS 3. Pas pasan dengan Dita dipintu kelas nya, Kyra langsung menarik lengan Dita.

"Kelarin masalah lo sama gue sekarang!" ucap Kyra membuat kedua teman Dita saling tatap.

Kyra membawa Dita ke rooftop. Di atas itu Kyra meluapkan amarah nya pada Dita. Dita menghempaskan tangan nya yang dipegang Kyra.

"Ngapain lo bawa gue kesini?!" ucap Dita.

Kyra menampar Dita. Rasa kesal nya pada Dita membuat nya menampar teman di hadapan nya. "Lo brengsek!" cemooh Kyra.

"Maksud lo apa ngatain gue?!"

"Gue ga nyangka lo bakal ngelakuin ini gue!" ucap Kyra.

"Gue ga ngerti sama apa yang lo omongin."

Kyra terkekeh, "Gausah pura-pura bego dan gatau."

"Gajelas lo sumpah!"

"Lo yang gajelas. Lo kan yang nyuruh preman-preman itu buat nyakitin gue?!"

"Preman siapa? Gue ga ngerti!" ucap Dita masih menyangkal.

"Ngaku Ta, gue udah tau semua nya. Lo gabisa ngelak lagi."

"Fitnah lo Ra. Mana mungkin gue ngelakuin hal itu ke lo. Gue masih punya hati."

"Udah ketauan masih aja nyari pembelaan."

"Apaan sih lo gajelas. Tiba tiba bawa gue kesini terus nampar gue dan fitnah gue atas yang jelas gue gatau preman itu siapa."

"Perlu gue sebarin bukti ke anak sekolahan ini?" ancam Kyra.

Dear my KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang