happy reading gais!<3
•••
Dian harus di rawat di rumah sakit karena penyakit nya yang semakin parah. Kyra harus bolak balik mengunjungi Bunda nya karena tidak ada yang menjaga. Dermawan sudah tidak peduli dengan Dian dan Rakry ada kerjaan yang tidak bisa di tunda. Jadi Kyra yang harus menjaga.
Hari ini Kyra bangun kesiangan, ia lupa kalo di rumah nya hanya sendirian. Dengan cepat ia beranjak dari tempat tidur lalu mandi. Kyra bergegas turun ke bawah untuk sarapan, ia membuka kulkas ternyata stok makanan nya habis. Untuk menganjal perut nya, ia memilih minum sebanyak mungkin.
Kyra tengah menatap jam tangan yang menetap di pergelangan tangan nya dengan harap harap cemas sambil menunggu angkutan umum lewat. Semenjak Bunda nya di rumah sakit, tiap hari ia harus berjalan kaki untuk menemui angkutan umum.
Waktu sudah menunjukkan pukul 06.45 WIB dan Kyra belum juga naik angkutan umum.
06.50 WIB
"Aduh ini angkot ga ada yang kosong apa, penuh mulu dari tadi," ucap nya panik.
Tiba tiba klakson motor berbunyi nyaring ketika ingin menyalip angkot tersebut. Karena si pengendara menyalip lewat jalur kiri, membuat lengan Kyra yang tengah terulur hampir saja tertabrak jika motor tersebut tidak berhenti.
"Lo udah ga butuh tangan?" suara bariton seseorang membuyarkan fokus Kyra yang terlihat masih syok.
"Hah?" Kyra menyerit kebingungan karena suara cowo di depannya ini terendam karena helm yang masih dikenakan.
"Ngapain tangan lo ngehalangin jalan gue?" ucap nya sambil membuka helm ternyata itu Bara.
"Jalan masih lega! Ngapain juga lo pepet pepet ke pinggir? Kayak ga ada jalan lain aja." Tukas Kyra ketus.
"Liat angkot gue udah jalan kan jadinya, lama lagi gue nungguin nya!" Kyra lagi.
"Udah siang gini lo masih disini? Ga salah?" tanya Bara.
"Kesiangan," jawab Kyra
Bara tertawa mendengar jawaban Kyra.
"Ngapain lo ketawa tawa, emang ada yang lucu?"
"Bareng gue aja, Ra. Jok belakang gue kosong."
Kyra tidak merespon.
"Lo mau kena hukuman lagi?"
Kyra menoleh Bara, "Ya engga lah,"
"Cewe kebanyakan gengsi,"
"Lo yang minta ya bukan gue yang mau."
"Iya Kyra."
Hampir saja telat karena Pak Ade sudah mulai menutup gerbang sekolah. Dengan cepat Kyra turun dari motor dan mencegah di tutup nya gerbang. Terpaksa Pak Ade menghentikan aktivitas nya.
"Eleuh eleuh si Eneng sudah jam berapa ini baru datengg, tidak seperti biasanya. Akhir akhir ini Neng Kyra kesiangan terus." ucap Pak Ade.
"Hehe, maaf Pak, memang akhir akhir ini saya ada sedikit problem." Kyra hanya menampilkan deretan gigi putih nya.
"Yaudah, cepat masuk,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear my Ketos
Teen FictionKisah remaja yang masih duduk di bangku SMA. Cerita tentang si rajin dan si pembuat onar di sekolah. Kedua remaja itu tidak pernah akur, sekali nya akur itupun cuma beberapa detik. Kyra Zeline Gianina. Ketua OSIS SMA Cendrawana. Gadis cantik, pinta...