happy reading gais!<3
•••
Hari minggu yang sangat cerah ini membuat Kyra semangat membuatkan sarapan untuk Rakry ia juga membuat bubur yang akan ia bawa ke rumah sakit untuk Ibunda nya. Sudah lama ia tidak menikmati masakan Dian semenjak bunda nya jatuh sakit.
Rakry baru saja bangun dan turun ke bawah dengan muka bantal nya. Ia duduk di meja makan dan menuangkan segelas air putih lalu ia minum sampai habis. Ia melihat adik nya yang sedang masak dan membuat nya tersenyum tipis.
Setelah beres Kyra memasak ia segera membawa masakan nya ke meja makan dan siap di santap oleh keduanya.
"Enak?" tanya sang adik.
Rakry mengangguk. "Ceria banget hari ini, kenapa?"
"Engga tuh, biasa aja."
"Biasa aja tapi sumringah."
"Emm papah ada chat lagi ga ke abang?" ucap Kyra secara tiba-tiba.
"Ngga. Jangan berharap lagi bajingan itu kasih kabar. Palingan sekarang lagi seneng-seneng sama cewe lain."
"Kenapa tiba-tiba lo nanya kayak gitu?" tanya Rakry.
"Emmm ngga, gapapa." jawan Kyra.
•••
Suasana rumah sakit siang ini sangat ramai. Banyak sekali orang yang menjenguk orang-orang yang sakit disana. Kedua anak Dian segera menemui diri nya dengan membawa bubur yang telah Kyra masak dan beberapa makanan sehat lainnya.
Rupanya Dian sedang berbincang kecil dengan perawat di ruangan nya. Dengan sangat ramah perawat itu menyapa kedua anak pasien itu. Tak lupa mereka mengucapkan terima kasih karena sudah menemani Ibu nya sebelum mereka datang. Perawat itu pergi meninggalkan ruangan karena sudah kedatangan keluarga nya.
Kyra tersenyum manis karena ibu nya sudah mulai membaik meskipun tidak sepenuhnya masih ada harapan bagi nya untuk orang yang dia sayangi tetap hidup.
"Siang Bunda, Kyra bawain bubur buat Bunda." ucap Kyra sambil mencium punggung tangan ibu nya, sama hal nya dengan Rakry.
"Siang, Nak. Gimana sekolah nya lancar?"
"Lancar alhamdulillah, tinggal beberapa bulan lagi Kyra sekolah disana."
"Kamu gimana kerjaan nya lancar?"
Rakry menjawab persis dengan jawaban Kyra beda nya ia tidak tinggal beberapa bulan lagi. Bahkan ia ada kerjaan yang mungkin akan membawa dia ke luar kota.
"Bunda makan ya bubur nya, Kyra suapin."
"Baik sekali anak bunda."
Kyra membuka misting yang ia bawa dan ia menata bantal ibu nya supaya ibu nya bisa makan dengan nyaman. Sementara Rakry duduk di sofa dengan laptop yang ada di depan nya karena ada kerjaan mendadak yang mengharuskan ia membuka laptop. Untung nya ia selalu membawa barang itu kemana-mana.
Kyra mulai menyuapi ibu nya perlahan, "makan yang banyak bunda biar cepet sembuh, ga bosen apa disini terus?"
Dian tersenyum kecil, "Iya nak, doakan Bunda cepat sembuh ya biar bisa pergi jauh." ujar nya.
"Emang bunda mau pergi kemana?"
"Jauh deh pokonya. Tapi kamu jangan ikut. "
"Ko gitu? Masa bunda seneng-seneng ga ajak-ajak anak nya?"
Dian tidak menjawab pertanyaan gadis di samping nya, namun ia memberi pernyataan yang membuat Kyra dan Rakry mungkin akan merasa cemas.
"Nanti kalau bunda sudah tidak ada, kamu sama abang harus akur gaboleh berantem berantem, harus saling melindungi, harus saling support. Kalian harus bisa hidup tanpa Bunda. Gaboleh sedih sedih entar Bunda ikutan sedih disana."
Deg! Hati Kyra sudah mulai tidak enak. Ia langsung mikir kemana-mana. Mungkin ini firasat yang akan terjadi namun entah kapan.
"Husshh! Bunda ga boleh ngomong kayak gitu. Bunda pasti bisa sembuh, Bunda kan udah janji. Bunda ngomong kayak gitu buat Kyra sedih. Pokonya Bunda harus kuat. Kyra yakin Bunda pasti bisa." ucap Kyra dengan satu tetes air mata.
"Jangan nangis, Nak. Bunda hanya mengingatkan."
"Iya bunda Kyra ga nangis."
"Bunda juga gaboleh sedih-sedih. Kita berdua akan selalu ada buat Bunda. Jangan pernah merasa sepi ya, Bunda." ucap Rakry menghampiri Dian.
"Anak bunda sudah pada dewasa sekarang. Sini bunda pelukkk,"
Ketiga akhirnya berpelukan dengan posisi Dian duduk di atas ranjang rumah sakit. Berat rasanya untuk Dian berbicara seperti itu. Ibu tetap Ibu yang harus selalu memberi nasihat dan mengingatkan anak nya. Kalau tidak sekarang, ia tidak tahu kapan lagi ia akan berbicara mungkin kedepan nya ia akan banyak 'tidur'.
>>>><<<<
Cie baca sampe abis hehe, i hope you like my story, luv u gais..
Jangan lupa untuk kritik saran jugaa yaa! Boleh vote juga, tinggal pencet logo Bintang ajaa!! Thanks you o(〃^▽^〃)o
See U !! <3

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear my Ketos
Teen FictionKisah remaja yang masih duduk di bangku SMA. Cerita tentang si rajin dan si pembuat onar di sekolah. Kedua remaja itu tidak pernah akur, sekali nya akur itupun cuma beberapa detik. Kyra Zeline Gianina. Ketua OSIS SMA Cendrawana. Gadis cantik, pinta...