happy reading gais! <3
•••
Pagi hari ini Kyra terbangun di ruangan yang serba putih dengan luka lebam diwajah nya. Di samping nya ada Bara yang ketiduran. Ia hendak membangun kan nya karena ia tahu ini sudah jam nya ia berangkat ke sekolah. Tapi di satu sisi ia tidak tega, ia tahu semalam pasti ia tidak tidur karena harus menjaga dirinya.
"Bara, bangun. Ini sudah pagi. Lo harus sekolah."
"Gue udah minta izin hari ini buat jagain lo, Ra." ucap nya masih setengah sadar.
"Gue udah ada yang jagain. Lo harus sekolah."
"Diem. Gausah bawel."
"Aneh."
Bara bangun dari tidur nya dan mendongkakkan kepala nya, "Muka penuh lebam aja masih bisa cerewet."
Kyra tidak merespon lebam terasa sakit kembali. Udah paling bener kalo dia gausah ngomong hahahahaha.
"Gausah pikirin kejadian semalem. Orang yang udah buat lo kaya gini udah gue bikin kapok. Dan Rosa bukan siapa-siapa gue."
Kyra memilih memalingkan wajah nya ke kiri agar tidak terlihat sedih lagi di depan Bara. Tidak mau terlihat lemah. Tak lama dari itu Rakry datang membawa bubur untuk Kyra sarapan namun Kyra aneh kenapa Rakry membawa lelaki dibelakang nya.
Rakry duduk tetapi lelaki yang bersama nya masih diam di pintu malu rasanya untuk masuk.
"Abang ga salah?" tanya Kyra."Ngga dong. Ini bubur kesukaan kamu kan?"
Rakry masih belum sadar bahwa saat ini ia sedang kedatangan Dermawan. Dermawan mendapat kabar bahwa Kyra mendapat musibah karena ulahnya. Karena ia merasa bersalah, ia memutuskan untuk datang untuk meminta maaf pada anak nya.
Sedih. Ia bertemu kembali Papa nya dalam kondisi memprihatinkan. Belum selangkah Dermawan masuk, Kyra sudah memalingkan wajah nya enggan untuknya melihat wajah orang yang membuat nya menjadi seperti ini.
Rakry menegok ke arah belakang dan menyimpan mangkok bubur di meja. Hati nya panas setelah melihat keberadaan Dermawan. Bara sudah menduga bahwa sebentar lagi Rakry akan menghajar Dermawan. Namun, ia tidak langsung bertindak. Pikiran orang bisa berubah-ubah.
Rakry berdiri dan menghampiri Dermawan dengan penuh emosi. Wajah nya merah, tangan nya sudah mengepal. Kini ia sudah berada dihadapan lelaki itu. Ia menarik kerah baju nya dan langsung memukul rahang dengan sekeras mungkin.
"MASIH PUNYA MUKA LO DATANG KESINI?!"
"BELUM PUAS LO BUAT GUE MENDERITA??!!"
"MAU SAMPAI KAPAN ANJING???!!"
"GARA-GARA DUA ORANG PEREMPUAN YANG GUE SAYANG MASUK RUMAH SAKIT!!"
Emosi nya membara. Demi memperkecil keramaian Bara segera memisahkan Rakry dengan Dermawan.
"Bang, udah Bang. Ini rumah sakit."
"Siapa bilang ini rumah angker?" timpal Rakry.
"Berantem nya jangan disini. Selesaiin secara kekeluargaan."
"Kekeluargaan lo bilang? Gue udah gapunya keluarga kaya dia!" ucap nya sambil menunjuk wajah Dermawan.
Disaat itu juga Kyra menangis sampai sesegukan. " Kenapa aku terlahir di keluarga seperti ini, Tuhan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear my Ketos
Teen FictionKisah remaja yang masih duduk di bangku SMA. Cerita tentang si rajin dan si pembuat onar di sekolah. Kedua remaja itu tidak pernah akur, sekali nya akur itupun cuma beberapa detik. Kyra Zeline Gianina. Ketua OSIS SMA Cendrawana. Gadis cantik, pinta...