39. Janji ga Janji?

41 0 0
                                        

happy reading gais!<3

•••

Rakry kembali ke rumah nya untuk mendatangi Dermawan. Penuh emosi di dalam dirinya, tangan nya sudah gatal untuk menghambisi Dermawan, tidak peduli bahwa itu adalah orang tua nya.

Dermawan sedang duduk bersama kedua wanita nya di sofa dan ada beberapa kerabat nya. Rumah nya bagai kapal pecah dan bau minuman keras.

"DERMAWAN ANJING!!!" teriak nya dari luar.

Dermawan kaget dengan teriakan itu, dia tau suara itu berasal dari suara anak nya. Tapi kenapa anaknya ada disini? Bukanya sedang sibuk bekerja diluar kota? pikir nya.

Rakry masuk kerumah dengan wajah yang merah. Kini ia berada di depan Dermawan. Ia menarik kerah baju nya lalu menonjok rahang nya dengan keras sampai Dermawan tersungkur ke lantai. Kedua wanita itu panik dan mundur karena takut kena amarah anak dari Dermawan.

"NGAPAIN KALIAN MASIH DISINI?! KELUAR!! GAK ADA HAK KALIAN UNTUK MENGINJAKKAN KAKI DIRUMAH INI!!!!"

Semua nya langsung terbangun lalu pergi dari rumah itu. Tersisa Dermawan yang kesakitan karena bogeman yang diberi oleh Rakry.

"Lagi-lagi anak lo hampir mati karena ulah lo sendiri! bajingan!"

"Saya tidak tau apa yang terjadi dengan dia."

"Gimana mau tau kalo lo sendiri ga sadar. Kerabat sampah lo mau rusak anak lo. Dan lo gatau? Hebat."

Dermawan berdiri kembali dan mencoba membalas pukulan dari Raky. Namun dengan sigap Rakry menangkis nya lalu memukul nya kembali sampai Dermawan terkapar lemah.

Dermawan mendorong Rakry agar menghentikan perbuatannya. Setelah itu, ia keluar dari rumah dengan membawa beberapa barang miliknya.

•••

Devian bersama teman-teman nya sedang berada di markas. Suasa begitu mencekam seperti sedang terjadi sesuatu yang sangat serius. Bara datang ke markas menyusul karena pergi ke rumah sakit terlebih dahulu.

"Ada apa bro manggil kita semua kesini?" tanya Levin.

"Ga biasanya mendadak kayak gini, apa ada yang ga beres?" timpal Deon.

"Mortal." jawab Devian.

"Kenapa lagi mereka?! Ngajak berantem lagi?"

Devian menunjukkan yang sebenarnya terjadi. Dan benar Mortal mengajak berantem kembali karena yang kemarin belum merasa puas. Mereka ga akan pernah puas sebelum menang.

"Bara? Dia udah tau hal ini?" tanya Ga vino.

"Dia yang ngasih tau gue duluan dan gue sampein ini ke kalian."

"Kemungkinan berantem kali ini bakal gede-gedean." ujar Baim.

"Karena mereka bakal bertindak apapun yang akan membuat mereka menang. Gue yakin." lanjut Baim.

"Betul. Daniel tau bahwa Bara sedang lemah karena Kyra yang sedang di rumah sakit. Ditambah kejadian salah sangka dan club waktu itu." ucap Devian.

Dear my KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang